TERAPI
PIJAT TRADISIONAL DENGAN BAHAN DASAR COKELAT
Diajukan
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Kesehatan
Disusun
Oleh :
1.
DIKHA DISYA DAHLIANA 1602122
2.
NABILA SITI ZHAROH 1606331
3.
RATIH PUTRI 1607297
D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bagaimana
cara cokelat menyembuhkan?? Para peneliti dari University Of California, Davis
menunjukan bahwa konsumsi dark chocolate dapat meningkatkan oksidasi. Cokelat
mengandung flavonoid yang sama dengan yang ditemukan dalam teh, anggur merah,
dan buah serta sayuran. Asupan flavonoid yang sama dengan yang tinggi dapat
menurunkan resiko penyakit jantung, kanker paru, kanker prostat, dan diabetes
tipe dua. Namun menurut penelitian sejarah, ternyata cokelat bisa meringankan
berbagai penyakit.
Disamping
sebagai sumber pangan, penggunaan kakao untuk pengobatan sebenarnya telah di
praktikan sejak abad 15, misalnya untuk meredakan demam, sesak napas, dan lemah
jantung. Dari penelitian Dillinger dan kawan-kawan pada manuskrip dari tahun
1600 dan awal abad 20 dibuat di Eropa dan Spanyol baru, ternyata memuat
berbagai kegunaan kakao/cokelat sebagai obat. Dari manuskrip pengobatan
tersebut, setidaknya tiga hal penting dari cokelat untuk pengobatan secara
konsisten dan bisa diidentifikasi.
Cokelat
digunakan untuk merawat pasien kurus untuk menambah berat badan dan untuk
menguruskan/melangsingkan berat tubuh. Cokelat menstimulasi sistem saraf dari
pasien yang apatis, kurang gairah, sangat letih, kehabisan tenaga atau lemah. Cokelat
memperbaiki pencernaan di perut dan pengeluaran karena kakao dapat mengatasi
masalah pada lambung, menstimulasi fungsi ginjal, dan memperbaiki fungsi usus
besar.
Bagi
kecantikan, coklat dapat membantu meningkatkan kecantikan. Kandungan yang
terdapat dalam coklat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi
untuk menjaga kelembutan, melembapkan, mengencangkan dan memperhalus kulit.
Coklat juga dapat memperlambat penuaan pada kulit, termasuk mencegah kerutan
pada wajah. karena antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya
dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran bila saat ini berkembang lulur
coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.
Beberapa
penelitian juga menunjukkan coklat hitam atau dikenal dengan dark coklat dapat
membantu memperlambat kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh penuaan dan
radikal bebas. Sehingga coklat memiliki nutrisi yang sangat penting untuk
memelihara kulit tubuh kita.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui berbagai jenis cokelat yang baik untuk tubuh.
2. Dampak
yang ditimbulkan akibat pemakaian coklat untuk tubuh.
3. Berbagai
penyakit yang dapat diatasi dengan coklat.
4. Tata
cara penggunaan coklat untuk tubuh.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Terapi Coklat
Manfaat
coklat untuk kesehatan termasuk memberi bantuan dari tekanan darah tinggi,
kolesterol, obesitas, sembelit, diabetes, asma bronkial, kanker, sindrom
kelelahan kronis dan berbagai penyakit neurodegeneratif. Coklat juga bermanfaat
untuk mempercepat penyembuhan luka, perawatan kulit, serta membantu
meningkatkan kesehatan jantung dan otak. Selain itu juga membantu dalam
mengobati defisiensi tembaga, meningkatkan suasana hati dan memberikan efek
perlindungan terhadap neurotoksisitas.
Biji
coklat adalah hasil fermentasi dari pohon kakao, yang memiliki nama latin
Theobroma cacao, yang berarti “Makanan Dewa”. Coklat berasal dari wilayah
Amazon dan secara historis dianggap sebagai tanaman yang sangat penting di
Amerika Tengah dan Selatan. Bahkan, saking berharganya biji coklat, suku-suku
asli di daerah tersebut menggunakan mereka sebagai bentuk mata uang. Pohon
kakao memiliki tinggi sekitar 12-25 kaki (3.5 – 7.5 m) dan tumbuh secara alami
di daerah beriklim tropis.
Buah
dari pohon kakao merupakan sekelompok biji coklat yang berjumlah berkisar 20-40
biji. Saat ini, coklat diproduksi di seluruh dunia, dimana sekitar empat puluh
persen dari panen dilakukan di Cote d’Ivoire, bersama dengan Indonesia, Ghana,
Brasil, Nigeria dan Kamerun yang berkontribusi terhadap produksi secara
keseluruhan. Seiring dengan berkembangnya produksi coklat, manfaat penyembuhan
dan obat dari coklat telah diakui sejak peradaban Maya dan Aztec kuno yang
berkuasa di benua mereka.
Seperti
dikutip dari lifestyle.com Wilhelm Stahl (peneliti Jerman) memaparkan:
“mengkonsumsi
padatan cocoa (coklat) yang kaya flavonoid seperti dark chocolate dapat
mencegah kanker kulit.”
Hasil
penelitian dari Heinrich U, Nukam K, Tronnier H, Sies H, dan Wilhem S, yang
dipublikasikan di Journal of Nutrition 2006 juga menunjukkan asupan cocoa kaya
flavanol yang dalam jangka panjang dapat bermanfaat untuk melindungi dari
sinar UV berlebih yang menimbulkan erythema dan meningkatkan kondisi kulit pada
wanita.
Kegunaan
coklat tidak hanya untuk dimakan saja. Terapi dengan coklat ternyata sangat
bermanfaat untuk kecantikan kulit wajah Anda.
Terapi
dengan coklat yang dikenal sebagai cocoa butter body scrub adalah salah satu
perawatan yang sering ditawarkan dalam dunia kecantikan. Kandungan yang
terdapat dalam coklat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi
untuk menjaga kelembutan, melembabkan, mengencangkan dan memperhalus kulit.
Manfaat coklat lainnya adalah untuk memperlambat penuaan pada kulit, termasuk
dapat mencegah kerutan pada wajah
Jadi
bukan hanya karena trend saja lulur coklat banyak diminati, tapi mengingat
manfaat dan kegunaan yang dirasakan.
Bagaimana
cara cokelat menyembuhkan?? Para peneliti dari University Of California, Davis
menunjukan bahwa konsumsi dark chocolate dapat meningkatkan oksidasi. Cokelat
mengandung flavonoid yang sama dengan yang ditemukan dalam teh, anggur merah,
dan buah serta sayuran. Asupan flavonoid yang sama dengan yang tinggi dapat
menurunkan resiko penyakit jantung, kanker paru, kanker prostat, dan diabetes
tipe 2. Namun menurut penelitian sejarah, ternyata cokelat bisa meringankan
berbagai penyakit.
B. Sejarah Terapi coklat
Menurut
sejarah, coklat itu berasal dari daratan Eropa. Tidak heran kalau Coklat dan
produk-produknya yang terkenal sering dikaitkan dengan daratan Eropa, terutama
Spanyol. Menurut para sejarahwan, coklat pernah kali dinikmati oleh suku Maya
di Amerika Tengah. Biji coklat adalah alat barter atau mata uang mereka.
Kemudian suku Maya ini memperkenalkannya pada suku Aztec dan mereka menamakannya
Xocolatl.
Dengan
mencampurkan cabe, air dan ramuan mereka dengan coklat, suku Aztecs menjadikan
coklat sebagai minuman mewah pada jaman itu. Raja Aztec, Raja Montezuma selalu
meminumnya sebelum memasuki tempat istri-istrinya.
Pada
awal abad ke-16, Christopus Columbus dan expedisinya yang berasal dari Spanyol
yang dipercayai membawa biji coklat memasuki daratan Eropa. Namun demikian
cerita coklat tidak begitu dikenal. Akhirnya, Hernan Cortes memasuki Mexico dan
melihat biji coklat ini sebagai alat tukar yang tinggi dan menyaksikan Raja
Montezuma selalu meminumnya setiap hari.
Hernanlah
yang membawa ini ke Spanyol dalam jumlah yang banyak serta memberikannya pada
Raja Spanyol di tahun 1528, yaitu Raja Charles V. Dia mengolahnya menjadi
minuman untuk sang Raja. Dengan masuknya coklat dikalangan bangsawan, maka
coklat menjadi barang mewah dan mahal, serta hanya para bangsawan yang dapat
menikmatinya.
Dikarenakan
rasanya yang agak pahit, mulailah coklat divariasikan dengan ditambah gula,
vanilla, cengkeh dan bahan lainnya. Pada tahun 1580, sebuah tempat untuk
menikmati coklat dibuka, ini dapat dikatakan cafe pertama di dunia. Tempat ini
tentunya hanya dapat dinikmati kalangan atas. Dan akhirnya melebar ke
negara-negara di Eropa, seperti Jerman, Belanda, Italia, Swiss, dan Paris.
Di
Barcelona, dibuatlah pabrik coklat pertama dengan mesin-mesin yang canggih pada
jaman itu. Dengan buatan pabrik, harga dari coklat dapat ditekan menjadi murah,
sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang. Jadilah Spanyol, khususnya
Barcelona sebagai kota Coklat, banyak ahli-ahli pembuat coklat terkenal di
dunia hingga kini berasal dari sana.
Di
awal abad ke-17, coklat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana
Spanyol. Sepanjang abad itu, coklat menyebar di antara kaum elit Eropa,
kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada
akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira
100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya coklat di London,
sampai didirikan “rumah coklat” untuk menyimpan persediaan coklat, dimulai di
rumah-rumah kopi. Rumah coklat pertama dibuka pada 1657.
Semua
coklat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan
coklat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan
oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti
banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep
khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari
dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh.
Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, coklat
Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Coklat
Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan
Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan,
tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan,
dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun
dimainkan. Bubuk coklat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar
lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan
orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa
(defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau
dicampur dengan susu sehingga menjadi coklat susu (milk chocolate).
Disamping
sebagai sumber pangan, penggunaan kakao untuk pengobatan sebenarnya telah di
praktikan sejak abad 15, misalnya untuk meredakan demam, sesak napas, dan lemah
jantung. Dari penelitian Dillinger dan kawan-kawan pada manuskrip dari tahun
1600 dan awal abad 20 dibuat di Eropa dan Spanyol baru, ternyata memuat
berbagai kegunaan kakao/cokelat sebagai obat. Dari manuskrip pengobatan
tersebut, setidaknya tiga hal penting dari cokelat untuk pengobatan secara
konsisten dan bisa diidentifikasi.
C. Metode Terapi Coklat
Melakukan
perawatan kecantikan merupakan hal sangat menyenangkan bagi setiap wanita.
Cokelat merupakan sumber energi, vitamin dan antioksidan yang baik bagi
kesehatan tubuh dan jiwa. Kandungan lemak asam dalam cocoa butter berguna untuk
menjaga kelembutan kulit.
Cokelat
juga mengandung glycerides yang berguna untuk melembabkan kulit dan
mengencangkan kulit.Seperti yang ditawarkan oleh salon yang spesial menyuguhkan
perawatan berbahan dasar cokelat, Chocolaspa. Konsumen dapat memanjakan kulit
dengan suasana yang nyaman dan tentunya harga yang terjangkau. Salah satu
perawatannya adalah massage ditambah lulur cokelat dan steam.
Cokelat
dipercaya sebagai pencerah kulit selain itu aromanya yang menenangkan bisa
memberikan mood yang baik. Lemak cokelat atau cocoa butter yang terkandung
dalam lulur cokelat berkhasiat melembutkan serta menghaluskan kulit.
Langkah
awal yang pertama kali dilakukan adalah pertama, konsumen dipijat tradisional
mulai dari telapak kaki, lalu ke betis, pinggang, punggung, hingga ke bagian
tengkuk leher untuk memperlancar peredaran darah.
Tahap
berikutnya adalah Body Scrub. Dengan menggunakan lulur cokelat sambil menikmati
alunan musik dan wangi aromaterapi. Lulur dibalurkan ke seluruh tubuh sebagai
peeling untuk mengikis kotoran dan sel kulit mati sehingga tidak membuat kulit
bersisik, lebih cerah, halus dan meremajakan kulit. Setelah lulur setengah
kering, lalu gosok perlahan, sesekali bisa dilakukan pijatan ringan.Setelah itu
disteam untuk membuka pori-pori supaya lulur bisa meresap dan konsumen pun
merasakan tubuh menjadi rileks.
Spa
coklat juga dapat membuat kulit tampak lebih putih dan bersinar. Kandungan zat
yang ada pada cokelat mampu mencegah keriput pada kulit. Kandungan katekin
(catechin) yang merupakan antioksidan mampu mencegah terjadinya penuaan dini.
Selain itu, kata dia, melindungi kulit dari polusi udara dan bahaya sinar
matahari sehingga menjadikan kulit bercahaya serta dapat membuat awet muda.
Pijat
tidak hanya memberi efek relaksasi dan melemaskan otot-otot yang tegang, tapi
juga punya banyak manfaat bagi kesehatan. Menurut Jennifer Goldsworthy, LMT,
pendiri dan pemilik klinik kesehatan holistik ShenMindBody, pijat merupakan
investasi kesehatan yang penting dilakukan. Pijat sebaiknya dilakukan secara
rutin misalnya seminggu atau dua minggu sekali. Ini sembilan manfaat rutin
pijat untuk menjaga kesehatan, seperti dikutip dari Female First.
D. Jenis Coklat yang baik
Bagi
kecantikan, coklat dapat membantu meningkatkan kecantikan. Kandungan yang
terdapat dalam coklat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi
untuk menjaga kelembutan, melembapkan, mengencangkan dan memperhalus kulit.
Coklat juga dapat memperlambat penuaan pada kulit, termasuk mencegah kerutan
pada wajah.
Banyak jenis coklat yang tersedia di
pasaran. Ada yang harganya mahal, ada pula yang harganya murah. Apa saja
perbedaannya? Berikut ini perbandingan jenis coklat dan manfaat masing-masing.
- Dark
Chocolate
Dark
Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling
tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolate
memiliki kandungan kakao atau biji cokelat terbanyak, tanpa banyak gula dan
tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).
- White Chocolate
Sedangkan white
chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya
adalah gula, susu dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek
negatif, seperti kerusakan gigi dan
penyakit diabetes.
- Milk Chocolate atau
Coklat Susu
Milk
chocolate atau coklat susu merupakan campuran kakao
dengan susu dan ditambah gula. Coklat jenis ini juga sangat digemari karena
rasanya yang nikmat.
E. Manfaat Coklat untuk Tubuh
Ada beberapa manfaat coklat untuk
tubuh diantaranya :
1.
Cokelat digunakan untuk merawat pasien kurus untuk
menambah berat badan dan untuk menguruskan/melangsingkan berat tubuh.
2.
Cokelat menstimulasi sistem saraf dari pasien yang apatis,
kurang gairah, sangat letih, kehabisan tenaga atau lemah.
3.
Cokelat memperbaiki pencernaan di perut dan
pengeluaran karena kakao dapat mengatasi masalah pada lambung, menstimulasi
fungsi ginjal, dan memperbaiki fungsi usus besar.
Manfaat coklat untuk kecantikan kulit, yaitu :
·
Lemak coklat atau cocoa butter yang
terkandung dalam lulur coklat berkhasiat melembutkan, menghaluskan kulit.
·
Lulur coklat juga dapat memutihkan
atau mencerahkan kulit.
·
Mencegah keriput.
Kandungan
katekin (catechin) yang merupakan antioksidan mampu mencegah penuaan dini.
·
Melindungi kulit dari polusi dan
menjadikan kulit bercahaya dan awet muda.
·
Memberikan nutrisi, melembabkan bagus
untuk kulit yang sering diruangan AC.
·
Menjadikan kulit menjadi harum alami dan
menghilangkan bau badan.
·
Aromanya mampu merilekskan pikiran.
·
Dapat meremajakan kulit dari dalam.
·
Pelembab dari dalam tubuh.
·
Meningkatkan sirkulasi pada kulit.
·
Melembutkan kulit kering.
·
Menghaluskan kulit keriput.
·
Membuat kulit tampak halus
·
Menyembuhkan kulit yang iritasi
·
Proses pembaharuan sel kulit mati
F. Efek Samping dari Coklat
Kesalahan
yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih coklat
"bermerk" yang murah atau sangat murah. Coklat demikian memiliki
kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan
ada yang kurang dari 7%. Coklat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang
tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur
terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan
kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk coklat lainnya yang juga berbahaya
dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan
untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis
dan praline juga sama buruknya.
Sebisa mungkin pilihlah coklat dengan kandungan
gula sedikit agar Anda dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki coklat. Anda
akan merasakan manfaat jika Anda mengkonsumsi cokelat dengan kandungan kakao
atau biji coklat yang tinggi.
Beberapa
penyakit yang timbul akibat dari coklat :
1.
Sindrom iritasi perut (Irritable Bowel Syndrome atau IBS)
Irritable
Bowel Syndrome adalah gangguan pencernaan kronis yang mempengaruhi usus besar.
IBS menyebabkan reaksi yang tidak menentu di usus, seperti diare yang tidak
bisa ditahan. Penyebab pasti kondisi ini tidak diketahui, tapi makanan
tertentu, seperti cokelat, dapat memicu gejala IBS. Jika menderita IBS, tak
lama setelah makan cokelat orang mungkin mengalami kembung, kentut, nyeri
perut, kram, diare, sembelit atau mual.
2.
Alergi makanan
Sakit
perut setelah makan cokelat juga dapat menjadi akibat dari alergi makanan.
Produk cokelat dapat mengandung bahan-bahan yang sangat alergi, seperti susu,
kedelai, dan gandum. Jika orang alergi terhadap satu bahan dalam cokelat, ia
akan mengembangkan gejala-gejala dalam beberapa menit. Gejala alergi makanan
mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan bukan hanya sistem pencernaan. Gejala
umum selain dari sakit perut misalnya ruam kulit, wajah bengkak, sesak napas,
mengi, batuk, kongesti sinus, bersin dan mata berair.
3.
Intoleransi laktosa
Kebanyakan
cokelat mengandung laktosa, gula yang ditemukan dalam susu. Intoleransi laktosa
atau juga dikenal sebagai defisiensi laktase, menyebabkan sakit perut dalam
waktu 30 menit atau sampai dua jam setelah makan cokelat. Karena usus kecil
gagal menciptakan cukup laktase, yakni enzim yang dibutuhkan untuk mencerna
laktosa, jumlah bakteri yang berlebihan dapat menyebabkan kembung, kram dan
nyeri perut yang menyebabkan diare.
G. Tata Cara menggunakan bahan coklat
Bukan
hanya enak untuk dimakan, ternyata coklat juga bermanfaat bagi kecantikan.
Salah satu perawatan yang semakin sering ditawarkan dalam dunia kecantikan
adalah terapi coklat yang juga disebut sebagai cocoa butter body scrub.
Namanya saja terapi coklat, sudah pasti
bahan dasar utamanya terdiri dari coklat yang dicampur kelapa murni.
Bahan-bahan tersebut diyakini mudah meresap ke dalam kulit dan membuat kulit
Anda terasa segar sepanjang hari.
Kandungan cokelatnya bisa membuat kulit
menjadi lembap dan lembut. Jadi sangat cocok dipakai oleh mereka yang memiliki
kulit kering dan kasar. Mungkin Anda mau tahu bagaimana tahapan perawatannya.
1.
Oleskan pada seluruh tubuh dan diamkan selama beberapa menit.
2.
Gerakan melingkar dibutuhkan untuk membersihkan setiap bagian tubuh.
3.
Selanjutnya gosok scrub dengan menggunakan telapak tangan sampai kotoran dan
sel kulit mati terangkat dari kulit.
4.
Bilas dengan air hangat.
Perawatan ini tidak menjadi dominasi kaum
wanita, tetapi boleh juga dicoba oleh para pria. Dan memang tidak melulu harus
dipraktikan di salon kecantikan, tetapi bisa juga dilakukan di rumah.
Tata
cara dengan memijat :
1.
Scrub
Anda
bisa menggunakan cokelat bubuk dengan susu serta yoghurt untuk membuat scrub.
Scrub ini bisa membersihkan dan mencerahkan kulit dan mengganti sel kulit mati.
Bubuk cokelat juga bisa dilelehkan sebelumnya atau saat dicampur dengan susu.
Aplikasikan scrub cokelat ini pada wajah dan leher yang basah. Oleskan scrub
searah jarum jam atau berlawanan selama 10 menit. Lalu diamkan cukup dalam 5
menit dan basuh dengan air dingin.
2.
Anti-aging
Kita
semua tentu tak ingin ada garis halus terlihat pada wajah. Dan ternyata cokelat
juga bermanfaat untuk melawan penuaan kulit. Dark chocolate mengandung
flavonoid yang meningkatkan elastisitas kulit dan mencegah penuaan. Lelehkan
cokelat dalam susu lalu pijatkan pada kulit. Lakukan dua atau tiga kali dalam
seminggu untuk mencegah munculnya garis-garis halus.
3.
Pencerah kulit
Manfaat
cokelat bagi kecantikan yang paling dikenal yaitu untuk facial. Cokelat yang
lezat itu bisa mencerahkan kulit. Anda bisa mencampurkan cokelat bubuk dengan
susu, madu, dan oatmeal. Aplikasikan pada wajah dan leher. Lalu diamkan selama
15-20 menit. Basuh dengan air dingin untuk dapatkan kulit yang segar, bersih, dan
cerah dalam beberapa minggu.
4.
Detoksifikasi kulit
Cokelat
bubuk saat dicampurkan dengan kafein akan menjadi produk kecantikan terbaik
untuk detoksifikasi kulit. Pijat kulit dengan campuran cokelat dan kafein itu
untuk membersihkan kulit yang berminyak dan kusam.
5.
Penggelapan kulit
Kerusakan
kulit sering kali terjadi akibat terpaan sinar matahari. Lindungi kulit dari
sinar UV dengan mengaplikasikan cokelat. Komposisi kecantikan ini mengandung
flavonoid dan antioksidan yang melembutkan dan mencegah penggelapan kulit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manfaat
coklat untuk kesehatan termasuk memberi bantuan dari tekanan darah tinggi,
kolesterol, obesitas, sembelit, diabetes, asma bronkial, kanker, sindrom
kelelahan kronis dan berbagai penyakit neurodegeneratif. Coklat juga bermanfaat
untuk mempercepat penyembuhan luka, perawatan kulit, serta membantu
meningkatkan kesehatan jantung dan otak. Selain itu juga membantu dalam
mengobati defisiensi tembaga, meningkatkan suasana hati dan memberikan efek
perlindungan terhadap neurotoksisitas.
Ada
beberapa manfaat coklat untuk tubuh diantaranya :
1. Cokelat digunakan untuk merawat pasien
kurus untuk menambah berat badan dan
untuk menguruskan/melangsingkan berat tubuh.
2. Cokelat menstimulasi sistem saraf dari
pasien yang apatis, kurang gairah, sangat letih, kehabisan tenaga atau lemah.
3. Cokelat memperbaiki pencernaan di perut
dan pengeluaran karena kakao dapat mengatasi masalah pada lambung, menstimulasi
fungsi ginjal, dan memperbaiki fungsi usus besar.
SARAN
Ternyata banyak manfaat yang dihasilkan dari coklat.
Coklat bukan hanya bisa dimakan, tetapi juga bisa dalam metode pemijatan untuk
kesehatan kulit. Kita harus menjaga kesehatan tubuh kita. Didalam coklat
terdapat banyak sekali kandungan gizi yang baik bagi tubuh. Memakan coklat
jangan terlalu berlebihan, sesuatu yang berlebihan akan buruk juga bagi
kesehatan kita kedepannya. Efek yang akan ditimbulkan jangka panjang. Sebagai
seorang wanita, kita harus menjaga penampilan, dengan pemijatan scrub coklat
akan medapatkan hasil yang maksimal, seperti kulit yang bersih dan cerah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar