Selasa, 06 Desember 2016

BAHAYA SAMPAH TERHADAP KESEHATAN
MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERKOTAAN
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN






Oleh :
Yuli Maelani
NIM : 1602096


PROGRAM D3 KEPERAWATAN FPOK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016

                                                                                            


Bahaya Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Perkotaan
Oleh: Yuli Maelani, 1602096
Fenomena di lingkungan perkotaan sekarang ini kecenderungan tidak terkelolanya sampah. Sampah perkotaan dari hari ke hari semakin meningkat produksinya sejalan dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang meningkat. Hal tersebut menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan masyarakat. Tujuan penulisan essay ini adalah untuk membahas bahaya sampah terhadap kesehatan masyarakat di lingkungan perkotaan. Adapun pokok-pokok bahasan yang akan dibahas di essay ini meliputi: penjelasan rinci masalah, penjelasan tentang bahaya sampah untuk kesehatan, penyebab orang membuang sampah sembarangan, dan metode pengolahan sampah.
Menurut SK SNI Tahun 1990 bahwa sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan sekitar dan melindungi jalannya pembangunan. Sampai saat ini sampah selalu menjadi masalah, sampah selalu dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang. Bila dibuang sembarangan sampah  akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia, bahkan bila dibuang pada tempatnya pun bukan berarti masalah terselesaikan.
Seperti kita ketahui sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya karena selama kehidupan ini masih ada maka sampah pasti akan terus diproduksi. Produksi sampah ini sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk maka semakin meningkatlah sampah yang akan diproduksi. Misalnya saja, pada tahun 1985 kota Jakarta menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan seiring berjalannya waktu yaitu pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari.  Apabila dihitung dalam setahun, maka volume sampah kota Jakarta pada tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). (Bapedalda, 2000). Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di beberapa kota seperti Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil. Karena dilihat dari jumlah penduduknya pun kota metropolitan seperti Jakarta lebih padat penduduk daripada kota kecil dibeberapa daerah.
Sampah juga merupakan salah satu penyebab dari ketidakseimbangan lingkungan, yang umumnya terdiri dari sampah sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik, daun-daunan, plastik, kain, botol dan lain-lain. Ketika dibuang atau ditimbun akan menyebabkan bau yang tidak enak dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Ketika dibakar pun akan menyebabkan asap dan polusi udara. Selain itu, kegiatan membuang sampah di sungai dapat menyebabkan pendangkalan sungai, banjir, dan juga mencemari sumber air disekitar sungai tersebut. Oleh karena itu hindarilah buang sampah disungai.
Bahaya sampah terhadap kesehatan akibat dari sampah perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, kita bisa merasakannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih meningkat. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif karena teknologi juga adalah hasil dari pekerjaan manusia itu sendiri.
Dampak bagi kesehatan yaitu lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan berbagai binatang seperti lalat yang dapat menyebabkan penyakit. Penyakit yang sering diderita akibat masalah sampah yaitu diare, kolera, dan DBD. Seseorang dapat mudah terjangkit penyakit di daerah yang pengelolaan sampahnya buruk. Selain itu, penyakit jamur juga dapat menyebar sangat cepat, misalnya penyakit jamur kulit. Bahkan limbah beracun, seperti yang pernah terjadi di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri (Hg). Merkuri itu sendiri berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik. Menurut Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) menyebutkan bahwa insinerator merupakan sumber utama penyebab pencemaran merkuri. Merkuri yaitu racun saraf yang sangat kuat, yang dapat mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan kerja sistem kesadaran manusia.
Cairan limbah sampah juga akan mencermari lingkungan, meresap dan mencemari drainase atau yang biasa disebut dengan sungai air. Berbagai organisme termasuk ikan bahkan mati sehingga beberapa spesies hilang dan akan mengakibatkan perubahan ekosistem perairan biologis. Dapat dikatakan bahwa bahaya sampah tidak hanya untuk kesehatan saja tetapi untuk lingkungan setempat itu juga berbahaya.
Penyebab utama sampah berbahaya itu adalah perilaku kita sendiri yaitu membuang sampah sembarangan. Masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini merupakan suatu hal yang benar dan wajar untuk dilakukan. Mereka seringkali membuang sampah tidak pada tempatnya, mereka tidak membudayakan buang sampah pada tempatnya. Kebiasaan dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempat pekerjaan berpengaruh untuk munculnya perilaku membuang sampah sembarangan. Kurangnya tempat pembuangan sampah pun bisa menjadi masalah karena seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah. Tempat sampah pun harus dibedakan antara sampah organik dan anorganik. Dan biasanya masyarakat sekarang menganggap bahwa tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dan akhirnya sampah pun menumpuk. Contohnya ada sebuah lahan kosong yang tidak terurus dan biasanya disitulah masyarakat akan membuangnya. Maka masyarakat setempat tanpa ragu lagi untuk membuang sampahnya di tempat itu.
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang kembali dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat diolah kembali. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu: pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir atau pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir atau pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara biologis, kimiawi, maupun fisik. Umumnya ada dua proses pembuangan akhir, diantaranya open dumping yaitu penimbunan secara terbuka dan sanitary landfill yaitu pembuangan secara sehat. Pada proses open dumping, sampah yang sudah dikumpulkan ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
Sampah yang dibuang harus dipilih terlebih dahulu dan biasanya dibedakan antara sampah organik dan anorganik sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Prinsip-prinsip yang biasa dilakukan untuk pengolahan sampah yaitu sebagai berikut:
1.         Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita harus bisa meminimalisasi barang yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang, semakin banyak sampah yang kita hasilkan.
2.        Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin kita bisa memilih barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
3.         Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali. Contohnya bekas aqua gelas dijadikan hiasan atau gantungan.
4.         Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan usahakan menggunakan barang yang lebih ramah lingkungan.
Peran seorang perawat dapat melakukan promosi kesehatan terkait bahaya sampah dengan mengintegrasikannya saat memberikan asuhan keperawatan. Pelaksanaannya di masyarakat akan diadakan berbagai tahap yaitu:
a.         Pengkajian: Hal yang pertama dilakukan oleh seorang perawat adalah berkenalan dengan masyarakat dan menyusun rencana pengkajian mengenai masalah sampah untuk kesehatan.
b.         Diagnosa Keperawatan: Pada saat diagnosa keperawatan yaitu merumuskan masalah dengan masyarakat setempat, dan menyusun rencana tindakan. Pada saat inilah kita akan menegaskan diagnosa terkait bahaya sampah khususnya untuk kesehatan. Kita berencana untuk mengadakan penyuluhan bahaya sampah dan pemeriksaan tempat sampah dilingkungan tersebut.
c.         Intervensi: Pada saat intervensi kita melakukan implementasi program-program yang telah kita rencanakan dengan masyarakat setempat termasuk program terkait bahaya sampah untuk kesehatan. Misalnya kita membuat tempat sampah yang menarik untuk tempat sampah organik dan anorganik agar masyarakat tertarik untuk membuang sampah ketempat itu.
d.         Evaluasi: Pada saat evaluasi kita menyerahkan seluruh rencana intervensi selanjutnya untuk dapat dilaksanakan mandiri oleh masyarakat sepenuhnya. Jadi diharapkan program yang telah tersusun akan terus berlanjut dan tentunya untuk menjaga kesehatan mereka dari bahaya sampah sendiri.
Selain itu perawat harus bisa mengatasi masalah kesehatan terkait bahaya sampah.  Masalah sampah tersebut harus menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan baik itu untuk sendiri maupun untuk orang banyak. Karena dampaknya dapat kita rasakan sendiri khusunya terjangkit penyakit karena membuang sampah sembarangan dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kita harus meminimalisir produksi sampah dengan tidak membeli makanan yang dibungkus oleh plastik. Karena menurut penelitian bahwa plastik sulit untuk diolah. Persedian tempat sampah haruslah banyak dan pisahkan antara sampah organik dan anorganik. Kita sudah mengetahui bahwa bahaya sampah sangatlah buruk untuk kesehatan. Oleh karena itu budayakanlah membuang sampah pada tempatnya.


Daftar Pustaka.
Dita Octavia Herly. (2012).Makalah Tentang Sampah Diunduh dari  http://greenlandsco.blogspot.co.id/2012/04/makalah-tentang-sampah.html pada Tanggal 11 November 2016.
Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., MSc., PhD. (2009). Jurnal Lingkungan Hidup. Diunduh dari https://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/04/05/pengelolaan-sampah-secara-terpadu-di-wilayah-perkotaan/ pada tanggal 11 November 2016.
Anonim. (2016). Bahaya Sampah Untuk Kesehatan Lingkungan. Diunduh dari https://jurnaldigital.org/2016/02/21/bahaya-sampah-untuk-kesehatan-lingkungan/ pada Tanggal 12 November 2016.
Safrizal Fadilah. (2014). Makalah Sampah. Diunduh dari http://safrizaldepp.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sampah.html  pada Tanggal 12 November 2016.
Imran SL Tobing. (2005). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Diunduh dari http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Dampak%20sampah%20terhadap%20kesehatan%20lingkungan%20dan%20manusia%20(Tobing,%202005).pdf pada tanggal 11 November 2016.
Anonim. (2013). Masalah Sampah. Diunduh dari https://biosbarti.wordpress.com/2013/03/24/masalah-sampah/ pada tanggal 13 November 2016.





Lembaran Khusus
Judul essay yang saya buat adalah “Bahaya Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Perkotaan”. Essay ini saya buat karena saya sering melihat tumpukan sampah yang tak terkendali. Masyarakat di sekitar perkotaan membuang sampah tidak pada tempatnya. Saya sering melihat bahwa sampah tersebut menyebabkan masalah-masalah fisik maupun psikis yang serius pada kesehatan masyarakat. Jika sampah tersebut tidak diatasi maka pada akhirnya akan terus menumpuk dan dampak yang dirasakan akan lebih tinggi khususnya untuk kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kita wajib untuk mengatasi masalah sampah yang sampai saat ini terus berkembang.
Cara menangani masalah sampah tersebut yaitu dengan perilaku kita sendiri untuk sadar bahwa harus membuang sampah pada tempatnya, lebih banyak menyediakan tempat sampah dan usahakan sampah organik dan anorganik dipisah supaya lebih gampang untuk mengolahnya. Kita juga harus membiasakan sejak dini untuk tidak membuang sampah sembarangan baik dilingkungan keluarga, masyarakat atau tempat kerja. Mengingat dampak negatif dari sampah sangatlah berbahaya khususnya untuk kesehatan masyarakat.
Saya mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat di Indonesia termasuk diantaranya masalah bahaya sampah yang saya bahas pada essay saya. Namun saya belum banyak mengetahui cara untuk menangani dan mencegah masalah tersebut karena meskipun telah menerapakan pengelolaan sampah dengan baik, masalah sampah belum juga terselesaikan. Dengan saya mempelajari mata kuliah sosiologi kesehatan, saya sebagai calon diploma keperawatan menjadi lebih mengetahui cara-cara yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah saya mempelajari mata kuliah ini, pengetahuan saya bertambah untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara mencegah terjadinya penumpukan sampah yang tidak terolah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar