BAHAYA SAMPAH TERHADAP KESEHATAN
MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERKOTAAN
MATA
KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Oleh :
Yuli
Maelani
NIM
: 1602096
PROGRAM D3
KEPERAWATAN FPOK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Bahaya Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan
Perkotaan
Oleh: Yuli Maelani, 1602096
Fenomena di lingkungan
perkotaan sekarang ini kecenderungan tidak terkelolanya sampah. Sampah perkotaan dari hari ke hari semakin meningkat produksinya
sejalan dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang meningkat. Hal
tersebut menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan masyarakat. Tujuan penulisan
essay ini adalah untuk membahas bahaya sampah terhadap kesehatan masyarakat di
lingkungan perkotaan. Adapun pokok-pokok bahasan yang akan dibahas di essay ini
meliputi: penjelasan rinci masalah, penjelasan tentang bahaya sampah untuk
kesehatan, penyebab orang membuang sampah sembarangan, dan metode pengolahan
sampah.
Menurut
SK SNI Tahun 1990 bahwa sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari
zat organik dan zat anorganik yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan harus
dikelola agar tidak membahayakan lingkungan sekitar dan melindungi jalannya
pembangunan. Sampai
saat ini sampah selalu menjadi masalah, sampah selalu dianggap sebagai sesuatu
yang kotor dan harus dibuang. Bila dibuang sembarangan sampah akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan
sumber penyakit bagi manusia, bahkan bila dibuang pada tempatnya pun bukan
berarti masalah terselesaikan.
Seperti kita ketahui sampah
merupakan masalah yang tak akan ada habisnya karena selama kehidupan ini masih
ada maka sampah pasti akan terus diproduksi. Produksi sampah ini sebanding
dengan bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah. Semakin bertambah banyak
jumlah penduduk maka semakin meningkatlah sampah yang akan diproduksi. Misalnya
saja, pada tahun 1985 kota Jakarta menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per
hari dan seiring berjalannya waktu yaitu pada tahun 2000 meningkat menjadi
25.700 m3 per hari. Apabila dihitung dalam setahun, maka volume sampah kota
Jakarta pada tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi
Borobudur = 55.000 m3). (Bapedalda, 2000). Selain Jakarta, jumlah sampah yang
cukup besar terjadi di beberapa kota seperti Medan dan Bandung. Kota
metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang
atau kecil. Karena dilihat dari jumlah penduduknya pun kota metropolitan
seperti Jakarta lebih padat penduduk daripada kota kecil dibeberapa daerah.
Sampah juga merupakan
salah satu penyebab dari ketidakseimbangan lingkungan, yang umumnya terdiri
dari sampah sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik, daun-daunan,
plastik, kain, botol dan lain-lain. Ketika dibuang atau ditimbun akan
menyebabkan bau yang tidak enak dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Ketika dibakar pun akan menyebabkan asap dan polusi udara. Selain itu, kegiatan
membuang sampah di sungai dapat menyebabkan pendangkalan sungai, banjir, dan
juga mencemari sumber air disekitar sungai tersebut. Oleh karena itu hindarilah
buang sampah disungai.
Bahaya sampah terhadap
kesehatan akibat dari sampah perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan
manusia, kita bisa merasakannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan
dapat lebih meningkat. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan
dampak negatif karena teknologi juga adalah hasil dari pekerjaan manusia itu
sendiri.
Dampak bagi kesehatan yaitu lokasi dan pengelolaan sampah
yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat
yang cocok bagi beberapa organisme dan berbagai binatang seperti lalat yang
dapat menyebabkan penyakit. Penyakit yang sering diderita akibat masalah
sampah yaitu diare, kolera, dan DBD. Seseorang dapat mudah terjangkit penyakit
di daerah yang pengelolaan sampahnya buruk. Selain itu, penyakit jamur juga
dapat menyebar sangat cepat, misalnya penyakit jamur kulit. Bahkan limbah
beracun, seperti yang pernah terjadi di Jepang kira – kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri (Hg). Merkuri
itu sendiri berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik. Menurut Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) menyebutkan bahwa
insinerator merupakan sumber utama penyebab pencemaran merkuri. Merkuri yaitu racun
saraf yang sangat kuat, yang dapat mengganggu sistem motorik, sistem panca indera
dan kerja sistem kesadaran manusia.
Cairan limbah sampah juga akan mencermari lingkungan, meresap dan
mencemari drainase atau yang biasa disebut dengan sungai air. Berbagai
organisme termasuk ikan bahkan mati sehingga beberapa spesies hilang dan akan
mengakibatkan perubahan ekosistem perairan biologis. Dapat dikatakan bahwa bahaya sampah tidak
hanya untuk kesehatan saja tetapi untuk lingkungan setempat itu juga berbahaya.
Penyebab utama sampah
berbahaya itu adalah perilaku kita sendiri yaitu membuang sampah sembarangan. Masyarakat
menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini merupakan suatu hal yang benar
dan wajar untuk dilakukan. Mereka seringkali membuang sampah tidak pada
tempatnya, mereka tidak membudayakan buang sampah pada tempatnya. Kebiasaan dari lingkungan
sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempat pekerjaan
berpengaruh untuk munculnya perilaku membuang sampah sembarangan. Kurangnya tempat pembuangan
sampah pun bisa menjadi masalah karena seseorang akan melakukan suatu tindakan
yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang sampah
sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah. Tempat sampah pun harus
dibedakan antara sampah organik dan anorganik. Dan biasanya masyarakat sekarang
menganggap bahwa tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya dijadikan
sebagai tempat pembuangan sampah dan akhirnya sampah pun menumpuk. Contohnya
ada sebuah lahan kosong yang tidak terurus dan biasanya disitulah masyarakat
akan membuangnya. Maka masyarakat setempat tanpa ragu lagi untuk membuang
sampahnya di tempat itu.
Sampah sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah
diolah atau di daur ulang kembali dengan baik agar tidak mencemari lingkungan
dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu
saja, ternyata masih dapat diolah kembali. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan
dalam tiga tahap kegiatan, yaitu: pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan
akhir atau pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir atau pengolahan, sampah akan
mengalami proses-proses tertentu, baik secara biologis, kimiawi, maupun fisik. Umumnya ada
dua proses pembuangan akhir, diantaranya open dumping yaitu
penimbunan secara terbuka dan sanitary landfill yaitu pembuangan
secara sehat. Pada proses open dumping, sampah yang sudah
dikumpulkan ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
Sampah yang dibuang harus
dipilih terlebih dahulu dan biasanya dibedakan antara sampah organik dan
anorganik sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh
lebih baik di bandingkan pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan
mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari
sampah-sampah tersebut.
Prinsip-prinsip yang biasa dilakukan untuk pengolahan sampah yaitu
sebagai berikut:
1. Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita harus bisa meminimalisasi
barang yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang, semakin
banyak sampah yang kita hasilkan.
2. Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin kita bisa
memilih barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang
waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
3. Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang
yang tidak berguna di daur ulang kembali. Contohnya bekas aqua gelas dijadikan
hiasan atau gantungan.
4. Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai
sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama dan usahakan menggunakan barang yang lebih ramah
lingkungan.
Peran seorang perawat dapat melakukan promosi kesehatan terkait bahaya sampah dengan mengintegrasikannya saat memberikan asuhan
keperawatan. Pelaksanaannya di masyarakat akan diadakan berbagai tahap yaitu:
a. Pengkajian: Hal
yang pertama dilakukan oleh seorang perawat adalah berkenalan dengan masyarakat dan menyusun rencana pengkajian
mengenai masalah sampah untuk kesehatan.
b. Diagnosa Keperawatan: Pada
saat diagnosa keperawatan yaitu merumuskan
masalah dengan masyarakat setempat, dan menyusun rencana tindakan. Pada
saat inilah kita akan menegaskan diagnosa terkait bahaya sampah khususnya untuk kesehatan. Kita berencana
untuk mengadakan penyuluhan bahaya
sampah dan pemeriksaan
tempat sampah dilingkungan tersebut.
c. Intervensi:
Pada saat intervensi kita melakukan implementasi program-program yang telah kita rencanakan
dengan masyarakat setempat termasuk program terkait bahaya sampah untuk kesehatan. Misalnya kita membuat tempat sampah yang menarik untuk tempat
sampah organik dan anorganik agar masyarakat tertarik untuk membuang sampah
ketempat itu.
d. Evaluasi: Pada
saat evaluasi kita menyerahkan seluruh
rencana intervensi selanjutnya untuk dapat dilaksanakan mandiri oleh masyarakat sepenuhnya.
Jadi diharapkan program yang telah tersusun akan terus berlanjut dan tentunya
untuk menjaga kesehatan mereka dari bahaya sampah sendiri.
Selain itu perawat harus bisa mengatasi masalah kesehatan terkait bahaya sampah. Masalah sampah tersebut harus menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan baik itu untuk sendiri maupun untuk orang
banyak. Karena dampaknya dapat kita rasakan sendiri khusunya terjangkit
penyakit karena membuang sampah sembarangan dan tidak peduli terhadap
lingkungan sekitar.
Kita
harus meminimalisir produksi sampah dengan tidak membeli makanan yang dibungkus
oleh plastik. Karena menurut penelitian bahwa plastik sulit untuk
diolah. Persedian tempat sampah haruslah banyak dan pisahkan antara sampah
organik dan anorganik. Kita sudah mengetahui bahwa bahaya sampah sangatlah
buruk untuk kesehatan. Oleh karena itu budayakanlah membuang sampah pada
tempatnya.
Daftar Pustaka.
Dita Octavia Herly.
(2012).Makalah Tentang Sampah Diunduh
dari http://greenlandsco.blogspot.co.id/2012/04/makalah-tentang-sampah.html pada Tanggal 11
November 2016.
Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., MSc., PhD. (2009). Jurnal Lingkungan
Hidup. Diunduh dari https://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/04/05/pengelolaan-sampah-secara-terpadu-di-wilayah-perkotaan/ pada tanggal 11 November 2016.
Anonim. (2016). Bahaya Sampah Untuk Kesehatan Lingkungan.
Diunduh dari https://jurnaldigital.org/2016/02/21/bahaya-sampah-untuk-kesehatan-lingkungan/ pada Tanggal 12
November 2016.
Safrizal Fadilah.
(2014). Makalah Sampah. Diunduh dari http://safrizaldepp.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sampah.html pada Tanggal 12 November
2016.
Imran SL Tobing. (2005). Dampak
Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Diunduh dari http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Dampak%20sampah%20terhadap%20kesehatan%20lingkungan%20dan%20manusia%20(Tobing,%202005).pdf
pada tanggal 11 November 2016.
Anonim. (2013). Masalah Sampah. Diunduh dari https://biosbarti.wordpress.com/2013/03/24/masalah-sampah/ pada tanggal 13 November 2016.
Lembaran Khusus
Judul essay yang saya buat adalah
“Bahaya Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Perkotaan”. Essay
ini saya buat karena saya sering melihat tumpukan sampah yang tak terkendali.
Masyarakat di sekitar perkotaan membuang sampah tidak pada tempatnya. Saya sering
melihat bahwa sampah tersebut menyebabkan masalah-masalah fisik maupun psikis
yang serius pada kesehatan masyarakat. Jika sampah tersebut tidak diatasi maka
pada akhirnya akan terus menumpuk dan dampak yang dirasakan akan lebih tinggi
khususnya untuk kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kita wajib untuk
mengatasi masalah sampah yang sampai saat ini terus berkembang.
Cara menangani masalah sampah tersebut
yaitu dengan perilaku kita sendiri untuk sadar bahwa harus membuang sampah pada
tempatnya, lebih banyak menyediakan tempat sampah dan usahakan sampah organik
dan anorganik dipisah supaya lebih gampang untuk mengolahnya. Kita juga harus
membiasakan sejak dini untuk tidak membuang sampah sembarangan baik
dilingkungan keluarga, masyarakat atau tempat kerja. Mengingat dampak negatif
dari sampah sangatlah berbahaya khususnya untuk kesehatan masyarakat.
Saya mengetahui masalah-masalah
kesehatan yang terdapat di Indonesia termasuk diantaranya masalah bahaya sampah
yang saya bahas pada essay saya. Namun saya belum banyak mengetahui cara untuk
menangani dan mencegah masalah tersebut karena meskipun telah menerapakan
pengelolaan sampah dengan baik, masalah sampah belum juga terselesaikan. Dengan
saya mempelajari mata kuliah sosiologi kesehatan, saya sebagai calon diploma
keperawatan menjadi lebih mengetahui cara-cara yang harus saya lakukan untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah saya mempelajari mata kuliah
ini, pengetahuan saya bertambah untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar
dengan cara mencegah terjadinya penumpukan sampah yang tidak terolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar