BURUKNYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Oleh:
Eka
Suci Pitrianti
NIM:
1606409
PROGRAM D3-KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Buruknya Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin
Oleh:
Eka Suci Pitrianti, 1606409
Kesehatan adalah hal yang sangat
mahal yang tak tenilai harganya. Banyak orang yang melakukan berbagai hal demi
mendapatkan tubuh yang sehat terbebas dari penyakit. Mulai dari mengkonsumsi
makanan yang bergizi, olahraga secara teratur, dan meminum segala macam vitamin
untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Kesehatan sangat diinginkan
oleh semua orang, baik yang kaya maupun miskin. Namun tidak semua golongan orang miskin dapat terjamin untuk
hidup sehat. Banyak sekali masyarakat miskin yang tidak mendapatkan jaminan
untuk hidup sehat. Jika orang miskin sakit, dia tidak akan bisa melaksanakan
berbagai aktifitas dalam mencari rezeki untuk kelangsungan hidupnya. Oleh
karena itu, golongan masyarakat miskin berlomba-lomba dalam menjaga
kesehatannya. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam
kehidupan manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh
perawatan dan pengobatan dengan biaya mereka sendiri tanpa dipersulit
penanganannya. Tetapi, bagaimana dengan nasib orang miskin? Bagi mereka
kesehatan adalah hal yang sangat mahal sekali harganya. Apabila mereka terkena
penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan dan mengerikan.
Mereka akan sangat sulit untuk sembuh dari penyakit, dikarenakan buruknya
pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan masyarakat miskin seperti
mereka.
Bagi masyarakat miskin atau yang kurang mampu untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit sekali apalagi
di kota. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang rumit yang ditentukan
oleh pihak rumah sakit. Syarat-syarat
tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari masyarakat miskin untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak sebagaimana mestinya. Pihak rumah
sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat miskin. Pasien kalangan miskin atau dari kalangan yang kurang mampu
seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka
selalu dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien
yang kaya yang memiliki uang daripada pasien yang menggunakan JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan
Masyarakat). Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah
pasien yang kaya yang memiliki uang tersebut. Diskriminasi dalam hal pelayanan
inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di
bidang kesehatan.
Upaya
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin
melalui Jamkesmas masih belum dapat terealisasi dengan baik sebaimana mestinya.
Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit dengan urusan
administrasi dan lain sebagainya. Pemerintah perlu memberikan perhatian yang khusus
dalam menangani masalah yang sangat serius ini. Karena kesehatan merupakan hak
dasar setiap warga negara. Negara wajib memberikan jaminan kesehatan kepada
warganya, termaksuk warga miskin. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
masih belum dapat dirasakan. Masyarakat golongan miskin atau golongan tidak
mampu seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang layak dari pihak rumah sakit.
Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/ 1992 yaitu tentang kesehatan,
menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapat pelayanan kesehatan. Maka, setiap
individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap
kesehatanya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup
sehat bagi penduduknya termasuk masyarakat miskin atau masyarakat tidak mampu.
Angka kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah yaitu diakibatkan oleh sulitnya
akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan dipengaruhi oleh faktor
yaitu seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi karena biaya pengobatan
penyakit yang relatif mahal.
Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mempunyai arti penting, karena
beberapa alasan pokok yakni:
1. Kesehatan
masyarakat menjamin terpenuhinya keadilan sosial khusunya bagi masyarakat
miskin atau masyarakat yang kurang mampu, sehingga pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin mutlak, mengingat kematian bayi dan kematian balita tiga kali
dan lima kali lebih tinggi dibanding keluarga tidak miskin. Di sisi lain upaya penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat miskin, dapat mencegah delapan
juta kematian tiap tahunnya.
2. Untuk
kepentingan politis nasional yaitu dengan menjaga keutuhan integrasi bangsa
dengan meningkatkan upaya pembangunan (termasuk kesehatan) di daerah golongan miskin
atau golongan yang kurang mampu dan kepentingan politis internasional untuk
menggalang kebersamaan dalam memenuhi komitmen global guna untuk menurunkan
angka kemiskinan melalui upaya perbaikan pelayanan kesehatan bagi keluarga
miskin atau keluarga yang kurang mampu.
3. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan kesehatan penduduk yang baik, maka pertumbuhan
ekonomi akan baik pula, dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih
mudah dengan prospek ke depannya yang jauh lebih berhasil.
Kemiskinan
dan penyakit hubungannya sangat erat sekali, tidak akan pernah putus kecuali
dilakukan intervensi pada salah satu atau kedua sisi, yaitu pada kemiskinannya
atau pada penyakitnya. Kemiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin
menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit, karena mereka mengalami
gangguan seperti sebagai berikut:
a. Menderita
gizi buruk;
b. Kurangnya
pengetahuan warga mengenai kesehatan;
c. Kurangnya
perilaku hidup yang sehat dan bersih;
d. Lingkungan
pemukiman yang kurang memadai;
e. Tidak
tersedianya biaya untuk kesehatan.
Sebaliknya
kesehatan akan mempengaruhi kemiskinan. Masyarakat yang sehat akan menekan
tingkat kemiskinan karena orang yang sehat mempunyai kondisi sebagai berikut:
a. Prodiktivitas
kerja tinggi;
b. Rendahnya
biaya pengeluaran untuk keperluan berobat;
c. Masyarakat
dapat menabung;
d. Meningkatnya
mutu pendidikan;
e. Angka
kelahiran dan kematian rendah;
f. Stabilitas
ekonominya terjamin.
Upaya-upaya
yang dapat dilakukan oleh pemerintah
dalam menghadapi permasalahan kesehatan di atas dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Membebaskan
biaya kesehatan dan mengutamakan masalah-masalah kesehatan yang banyak diderita
oleh masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu seperti malaria,
kurang gizi, PMS dan berbagai penyakit infeksi lainnya, termasuk sanitasi
lingkungan.
2. Mengutamakan
penanggulangan penyakit masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu.
3. Meningkatkan
penyediaan berbagai pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat non personal
seperti penyuluhan kesehatan, regulasi pelayanan kesehatan dan penyediaan obat,
keamanan dan kesehatan makanan, pengawasan terhadap kesehatan dan kebersihan di
lingkungan pemukiman serta kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Meningkatkan
akses dan juga mutu pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
5. Meningkatkan
partisipasi dan konsultasi terhadap masyarakat miskin.
6. Realokasi
berbagai sumber daya yang tersedia dengan memprioritaskan daerah miskin.
Jika
upaya-upaya diatas dapat diwujudkan pemerintah dibantu kerjasama yang baik dari
pihak masyarakat miskin itu sendiri maka akan tercipta kenyaman terhadap
masyarakat miskin, dan tidak akan ada kekhawatiran apabila masyarakat miskin
itu sakit mengingat biaya rumah sakit
yang sangat mahal. Dan dengan terwujudnya upaya-upaya diatas juga masyarakat miskin akan terhindar dari
berbagai penyakit seperti malaria, gizi buruk, PMS dan berbagai penyakit
infeksi lainnya.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar