Rabu, 07 Desember 2016

BURUKNYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN



Oleh:
Eka Suci Pitrianti
NIM: 1606409



PROGRAM D3-KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Buruknya Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin
Oleh: Eka Suci Pitrianti, 1606409

            Kesehatan adalah hal yang sangat mahal yang tak tenilai harganya. Banyak orang yang melakukan berbagai hal demi mendapatkan tubuh yang sehat terbebas dari penyakit. Mulai dari mengkonsumsi makanan yang bergizi, olahraga secara teratur, dan meminum segala macam vitamin untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Kesehatan sangat diinginkan oleh semua orang, baik yang kaya maupun miskin. Namun tidak semua  golongan orang miskin dapat terjamin untuk hidup sehat. Banyak sekali masyarakat miskin yang tidak mendapatkan jaminan untuk hidup sehat. Jika orang miskin sakit, dia tidak akan bisa melaksanakan berbagai aktifitas dalam mencari rezeki untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, golongan masyarakat miskin berlomba-lomba dalam menjaga kesehatannya. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam kehidupan manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh perawatan dan pengobatan dengan biaya mereka sendiri tanpa dipersulit penanganannya. Tetapi, bagaimana dengan nasib orang miskin? Bagi mereka kesehatan adalah hal yang sangat mahal sekali harganya. Apabila mereka terkena penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan dan mengerikan. Mereka akan sangat sulit untuk sembuh dari penyakit, dikarenakan buruknya pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan masyarakat miskin seperti mereka.

          Bagi masyarakat miskin atau yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit sekali apalagi di kota. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang rumit yang ditentukan oleh pihak  rumah sakit. Syarat-syarat tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari masyarakat miskin untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang layak sebagaimana mestinya. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat miskin. Pasien kalangan miskin atau dari kalangan yang kurang mampu seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka selalu dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang kaya yang memiliki uang daripada pasien yang menggunakan JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah pasien yang kaya yang memiliki uang tersebut. Diskriminasi dalam hal pelayanan inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di bidang kesehatan.  




Upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin melalui Jamkesmas masih belum dapat terealisasi dengan baik sebaimana mestinya. Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit dengan urusan administrasi dan lain sebagainya. Pemerintah perlu memberikan perhatian yang khusus dalam menangani masalah yang sangat serius ini. Karena kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara. Negara wajib memberikan jaminan kesehatan kepada warganya, termaksuk warga miskin.  Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin masih belum dapat dirasakan. Masyarakat golongan miskin atau golongan tidak mampu seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang layak dari pihak rumah sakit.
  
            Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/ 1992 yaitu tentang kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapat pelayanan kesehatan. Maka, setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatanya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk masyarakat miskin atau masyarakat tidak mampu. Angka kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah yaitu diakibatkan oleh sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan dipengaruhi oleh faktor yaitu seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi karena biaya pengobatan penyakit yang relatif mahal.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mempunyai arti penting, karena beberapa alasan pokok yakni:
1.      Kesehatan masyarakat menjamin terpenuhinya keadilan sosial khusunya bagi masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mutlak, mengingat kematian bayi dan kematian balita tiga kali dan lima kali lebih tinggi dibanding keluarga tidak miskin. Di sisi lain upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat miskin, dapat mencegah delapan juta kematian tiap tahunnya.

2.      Untuk kepentingan politis nasional yaitu dengan menjaga keutuhan integrasi bangsa dengan meningkatkan upaya pembangunan (termasuk kesehatan) di daerah golongan miskin atau golongan yang kurang mampu dan kepentingan politis internasional untuk menggalang kebersamaan dalam memenuhi komitmen global guna untuk menurunkan angka kemiskinan melalui upaya perbaikan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin atau keluarga yang kurang mampu.


3.      Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kesehatan penduduk yang baik, maka pertumbuhan ekonomi akan baik pula, dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih mudah dengan prospek ke depannya yang jauh lebih berhasil.

Kemiskinan dan penyakit hubungannya sangat erat sekali, tidak akan pernah putus kecuali dilakukan intervensi pada salah satu atau kedua sisi, yaitu pada kemiskinannya atau pada penyakitnya. Kemiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit, karena mereka mengalami gangguan seperti  sebagai berikut:
a.       Menderita gizi buruk;
b.      Kurangnya pengetahuan warga mengenai kesehatan;
c.       Kurangnya perilaku hidup yang sehat dan bersih;
d.      Lingkungan pemukiman yang kurang memadai;
e.       Tidak tersedianya biaya untuk kesehatan.

Sebaliknya kesehatan akan mempengaruhi kemiskinan. Masyarakat yang sehat akan menekan tingkat kemiskinan karena orang yang sehat mempunyai kondisi sebagai berikut:
a.       Prodiktivitas kerja tinggi;
b.      Rendahnya biaya pengeluaran untuk keperluan berobat;
c.       Masyarakat dapat menabung;
d.      Meningkatnya mutu pendidikan;
e.       Angka kelahiran dan kematian rendah;
f.       Stabilitas ekonominya terjamin.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan  oleh pemerintah dalam menghadapi permasalahan kesehatan di atas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Membebaskan biaya kesehatan dan mengutamakan masalah-masalah kesehatan yang banyak diderita oleh masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu seperti malaria, kurang gizi, PMS dan berbagai penyakit infeksi lainnya, termasuk sanitasi lingkungan.
2.      Mengutamakan penanggulangan penyakit masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu.
3.      Meningkatkan penyediaan berbagai pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat non personal seperti penyuluhan kesehatan, regulasi pelayanan kesehatan dan penyediaan obat, keamanan dan kesehatan makanan, pengawasan terhadap kesehatan dan kebersihan di lingkungan pemukiman serta kesehatan dan keselamatan kerja.
4.      Meningkatkan akses dan juga mutu pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
5.      Meningkatkan partisipasi dan konsultasi terhadap masyarakat miskin.
6.      Realokasi berbagai sumber daya yang tersedia dengan memprioritaskan daerah miskin.


Jika upaya-upaya diatas dapat diwujudkan pemerintah dibantu kerjasama yang baik dari pihak masyarakat miskin itu sendiri maka akan tercipta kenyaman terhadap masyarakat miskin, dan tidak akan ada kekhawatiran apabila masyarakat miskin itu sakit  mengingat biaya rumah sakit yang sangat mahal. Dan dengan terwujudnya upaya-upaya diatas  juga masyarakat miskin akan terhindar dari berbagai penyakit seperti malaria, gizi buruk, PMS dan berbagai penyakit infeksi lainnya.










Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar