BAHAYA POLUSI UDARA DI DAERAH PERKOTAAN
MATA
KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Di
susun Oleh
Yoannita
suryani
NIM : 1602085
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Bahaya
polusi Udara Di Daerah Perkotaan
Oleh
: Yoannita suryani, 1602085
Pencemaran
udara atau polusi udara semakin hari semakin meningkat, hal ini sangat
memprihatinkan karena pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi
kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Akibatnya akan fatal bagi kesehatan dan jika terus menerus menghirup udara kotor maka
akan timbul berbagai penyakit di dalam tubuh kita. Tujuan dalam essay ini
adalah untuk membahas bahaya polusi udara di daerah perkotaan. Adapun bahasan
yang akan dibahas dalam essay ini meliputi : penjelasan mengenai masalah,
pendapat menurut para ahli, sumber polusi udara, kerugian yang ditimbulkan
polusi udara, cara menanggulangi polusi udara, dan peran perawat dalam
menangani polusi udara.
Polusi
atau pencemaran udara terjadi akibat masuknya polutan ke dalam atmosfir bumi
sehingga menurunkan kualitas udara. Pencemaran udara sering terjadi di kota besar yang
penuh pabrik,
industri dan kendaraan yang banyak sehingga menimbulkan kemacetan. Dan Semakin sempitnya
lahan hijau di daerah perkotaan juga dapat memperburuk kondisi tersebut.
Menurut
Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan
atmosfir, dimana bahan-bahan dari polusi udara tersebut dapat membahayakan
kesehatan makhluk hidup termasuk manusia, merusak alam, dan mengurangi
kenyamanan. Maka dari itu semua bahan
padat, gas dan cair di udara dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman yang disebut polutan udara.
Sedangkan
menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan
atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah
tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan
diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, lingkungan, serta
material karena ulah manusia (man made).
Menurut
penelitian seorang ahli yang
bernama Harssema
dalam bukunya yang
berjudul mulia (2005), pencemaran udara diawali dengan tanda-tanda adanya
emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemaran yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu.
Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat
proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan
organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan (CH 4). Dan Emisi
yang disebabkan oleh kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions, Contoh
anthropogenic emissions yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat
kimia yang disemprotkan ke udara, dan sebagainya.
Nugroho
(2005) menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara
yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Sumber
pencemaran udara dapat terbagi menjadi:
1. Sumber
bergerak, seperti: kendaraan bermotor
2.
Sumber tidak bergerak, seperti:
a. Sumber titik, contoh: cerobong asap
b.
Sumber area, contoh: pembakaran terbuka di wilayah pemukiman (Soemirat, 2002)
Di
Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan.
Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%.
Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk,
hal itu bisa diakibatkan oleh perawatan yang kurang memadai ataupun dari
penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang
tinggi).
Polusi
atau pencemaran udara berasal dari sumber alamiah dan perbuatan manusia.
Pencemaran yang berasal dari sumber alamiah ini berasal dari kejadian-kejadian
atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga sebelumnya. Misalnya; letusan
gunung berapi, gas beracun akibat gempa bumi, aerosol di lautan, Kebakaran hutan (yang ditimbulkan oleh alam)
dll. Kemudian pencemaran yang berasal dari perbuatan manusia yang disebabkan
oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta diiringi oleh
pola konsumsi yang berlebihan. Misalnya;
industri (gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti
Chloro Fluoro Carbon), kendaraan bermotor, pembangkit listrik, asap rokok, persampahan
(dekomposisi, pembakaran sampah domestik, pembakaran sampah komersial), permukiman
(pembakaran dari perapian dan kompor), dan lain-lain.
Saat
polusi udara terjadi, banyak kerugian yang di timbulkan dan dampak terhadap
kesehatan maupun lingkungan disekitarnya. Polusi ini juga akan membuat sistem imunitas tubuh menjadi menurun
dan menyebabkan peradangan pada paru-paru. Sirkulasi darah juga akan
terpengaruh dan menjadikan polutan yang masuk ke tubuh dapat menyebar ke
berbagai bagian tubuh. selain itu kerugian yang ditimbulkan akibat polusi udara
adalah pemanasan global, serta hujan asam yang akan merusak sarana prasarana
atau insfratruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak
ekosistem perairan dan menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati.
Pencegahan
terhadap polusi atau pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber
polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti penghijauan
dan reboisasi, memakai masker, tidak merokok di dalam ruangan, mengurangi
polutan, mengurangi bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, dan
lain-lain.
Peran
perawat dalam menangani polusi udara di perkotaan yaitu Perawat dapat
melaksanakan perannya dengan memberikan health education untuk meningkatkan
peran serta masyarakat dalam mengurangi dampak polusi dengan cara: Memberikan
informasi secara intensif tentang dampak polusi udara gas buang kendaraan
bermotor pada kesehatan dan lingkungan, serta bagaimana cara mengatasinya.
Dengan mengetahui dampak polusi udara tersebut diharapkan tumbuh kesadaran
masyarakat untuk mengatasi upaya tersebut.
Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 2,4 juta orang meninggal
setiap tahun dengan penyebab langsung berkaitan dengan polusi udara. Di seluruh
dunia, ada lebih banyak kematian terkait dengan polusi udara setiap tahun dari
pada kecelakaan mobil. Hal ini sangat memprihatinkan terkait sudah tidak adanya
lahan hijau di perkotaan, kita sebagai makhluk hidup yang tinggal didalamnya
perlu menjaga dan merawatnya. Kita juga sebagai promosi kesehatan wajib ikut
serta dalam menjaga dan merawat lingkungan dengan memberikan asuhan keperawatan
didalamnya agar masyarakat bisa melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka.
·
Harssema dalam Mulia (2005), Nugroho
(2005), (Soemirat, 2002). Sumber
pencemaran udara, di unduh dari :
·
Salim yang dikutip oleh Utami (2005), Mukono
(2006).
Pengertian pencemaran
udara, di unduh dari :
·
Menurut World Bank
Dampak polusi udara bagi
kesehata, di unduh dari :
Lembaran
Khusus
• Jelaskan
dalam1 lembar khusus, mengapa anda memilih judul essay tersebut?,kejadianapa yang memotivasi anda
menulis essay tersebut, bagaimanakah
perasaan anda dengan masalah tersebut?, apa yang sudah anda ketahui?dan
pengetahuan baru apa yang anda pelajari dalam perkuliahan? Serta apa rencana
anda kedepan?
Judul
essay yang saya buat bertemakan peran perawat dalam menangani polusi udara di
perkotaan, saya memilih permasalahan tersebut dikarenakan saya melihat
diperkotaan sudah tidak ada lagi udara sehat, cuaca semakin panas, produksi
kendaraan semakin meningkat yang menyebabkan keadaan diperkotaan sudah semakin
memburuk akibat polusi udara. Jika kita sebagai generasi muda tidak mau ikut
andil untuk menjaga dan merawat lingkungannya maka keadaan dunia akan semakin
memburuk karena kita diwajibkan untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan.
Dari
permasalahan ini bahwa udara diperkotaan dan pedesaan sangat jauh berbeda yang
saya rasakan. Dan cara penanganan masalah tersebut dengan memberikan promosi
kesehatan seoftimal mungkin untuk mengurangi dampak polusi udara yang semakin
memburuk.
Saya
sudah mengetahui masalah – masalah kesehatan akibat polusi udara yang sangat membahayakan
tubuh. namun saya belum bisa seoptimal mungkin untuk mengatasi masalah polusi
udara di perkotaan setidaknya sedikit demi sedikit dengan cara sederhana bisa
mengurangi polusi udara di perkotaan dengan cara tidak membuang sampah
sembarangan, tidak merokok, tidak membakar sampah dilahan terbuka, dll. Setelah
saya mempelajari berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan perkotaan
semoga saya bisa melaksanakannya dalam kehidupan sehari – hari untuk mengurangi
polusi udara.
Rencananya
untuk masa depan saya akan menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan serta
menjadi perawat yang berwawasan luas dengan masalah kesehatan termasuk untuk
promosi kesehatan kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar