Rabu, 07 Desember 2016

BAHAYA POLUSI UDARA DI DAERAH PERKOTAAN
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN







Di susun Oleh
Yoannita suryani
NIM : 1602085


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016

Bahaya polusi Udara Di Daerah Perkotaan
Oleh : Yoannita suryani, 1602085

Pencemaran udara atau polusi udara semakin hari semakin meningkat, hal ini sangat memprihatinkan karena pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Akibatnya akan fatal bagi kesehatan dan jika terus menerus menghirup udara kotor maka akan timbul berbagai penyakit di dalam tubuh kita. Tujuan dalam essay ini adalah untuk membahas bahaya polusi udara di daerah perkotaan. Adapun bahasan yang akan dibahas dalam essay ini meliputi : penjelasan mengenai masalah, pendapat menurut para ahli, sumber polusi udara, kerugian yang ditimbulkan polusi udara, cara menanggulangi polusi udara, dan peran perawat dalam menangani polusi udara.
Polusi atau pencemaran udara terjadi akibat masuknya polutan ke dalam atmosfir bumi sehingga menurunkan kualitas udara. Pencemaran udara sering terjadi di kota besar yang penuh pabrik, industri dan kendaraan yang banyak sehingga menimbulkan kemacetan. Dan Semakin sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga dapat memperburuk kondisi tersebut.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana bahan-bahan dari polusi udara tersebut dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia, merusak alam, dan mengurangi kenyamanan. Maka dari itu semua bahan padat, gas dan cair  di udara dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, lingkungan, serta material karena ulah manusia (man made).
Menurut penelitian seorang ahli yang bernama Harssema dalam bukunya yang berjudul mulia (2005), pencemaran udara diawali dengan tanda-tanda adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemaran  yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan (CH 4). Dan Emisi yang disebabkan oleh kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions, Contoh anthropogenic emissions yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan sebagainya.
Nugroho (2005) menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Sumber pencemaran udara dapat terbagi menjadi:
1.    Sumber bergerak, seperti: kendaraan bermotor
2. Sumber tidak bergerak, seperti:
a. Sumber titik, contoh: cerobong asap
b. Sumber area, contoh: pembakaran terbuka di wilayah pemukiman (Soemirat, 2002)
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, hal itu bisa diakibatkan oleh perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi).
Polusi atau pencemaran udara berasal dari sumber alamiah dan perbuatan manusia. Pencemaran yang berasal dari sumber alamiah ini berasal dari kejadian-kejadian atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga sebelumnya. Misalnya; letusan gunung berapi, gas beracun akibat gempa bumi, aerosol di lautan,  Kebakaran hutan (yang ditimbulkan oleh alam) dll. Kemudian pencemaran yang berasal dari perbuatan manusia yang disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta diiringi oleh pola konsumsi yang berlebihan.  Misalnya;  industri (gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti Chloro Fluoro Carbon), kendaraan bermotor, pembangkit listrik, asap rokok, persampahan (dekomposisi, pembakaran sampah domestik, pembakaran sampah komersial), permukiman (pembakaran dari perapian dan kompor), dan lain-lain.
Saat polusi udara terjadi, banyak kerugian yang di timbulkan dan dampak terhadap kesehatan maupun lingkungan disekitarnya. Polusi ini juga akan  membuat sistem imunitas tubuh menjadi menurun dan menyebabkan peradangan pada paru-paru. Sirkulasi darah juga akan terpengaruh dan menjadikan polutan yang masuk ke tubuh dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh. selain itu kerugian yang ditimbulkan akibat polusi udara adalah pemanasan global, serta hujan asam yang akan merusak sarana prasarana atau insfratruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan dan menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati.
Pencegahan terhadap polusi atau pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti penghijauan dan reboisasi, memakai masker, tidak merokok di dalam ruangan, mengurangi polutan, mengurangi bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, dan lain-lain.
Peran perawat dalam menangani polusi udara di perkotaan yaitu Perawat dapat melaksanakan perannya dengan memberikan health education untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengurangi dampak polusi dengan cara: Memberikan informasi secara intensif tentang dampak polusi udara gas buang kendaraan bermotor pada kesehatan dan lingkungan, serta bagaimana cara mengatasinya. Dengan mengetahui dampak polusi udara tersebut diharapkan tumbuh kesadaran masyarakat untuk mengatasi upaya tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 2,4 juta orang meninggal setiap tahun dengan penyebab langsung berkaitan dengan polusi udara. Di seluruh dunia, ada lebih banyak kematian terkait dengan polusi udara setiap tahun dari pada kecelakaan mobil. Hal ini sangat memprihatinkan terkait sudah tidak adanya lahan hijau di perkotaan, kita sebagai makhluk hidup yang tinggal didalamnya perlu menjaga dan merawatnya. Kita juga sebagai promosi kesehatan wajib ikut serta dalam menjaga dan merawat lingkungan dengan memberikan asuhan keperawatan didalamnya agar masyarakat bisa melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
















Daftar Pustaka.
·         Harssema dalam Mulia (2005), Nugroho (2005),  (Soemirat, 2002). Sumber pencemaran udara, di unduh dari :

·         Salim yang dikutip oleh Utami (2005), Mukono (2006).
Pengertian pencemaran udara, di unduh dari :

·         Menurut World Bank
Dampak polusi udara bagi kesehata, di unduh dari :













Lembaran Khusus
Jelaskan dalam1 lembar khusus, mengapa anda memilih judul essay  tersebut?,kejadianapa yang memotivasi anda menulis essay  tersebut, bagaimanakah perasaan anda dengan masalah tersebut?, apa yang sudah anda ketahui?dan pengetahuan baru apa yang anda pelajari dalam perkuliahan? Serta apa rencana anda kedepan?
Judul essay yang saya buat bertemakan peran perawat dalam menangani polusi udara di perkotaan, saya memilih permasalahan tersebut dikarenakan saya melihat diperkotaan sudah tidak ada lagi udara sehat, cuaca semakin panas, produksi kendaraan semakin meningkat yang menyebabkan keadaan diperkotaan sudah semakin memburuk akibat polusi udara. Jika kita sebagai generasi muda tidak mau ikut andil untuk menjaga dan merawat lingkungannya maka keadaan dunia akan semakin memburuk karena kita diwajibkan untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan.
Dari permasalahan ini bahwa udara diperkotaan dan pedesaan sangat jauh berbeda yang saya rasakan. Dan cara penanganan masalah tersebut dengan memberikan promosi kesehatan seoftimal mungkin untuk mengurangi dampak polusi udara yang semakin memburuk.
Saya sudah mengetahui masalah – masalah kesehatan akibat polusi udara yang sangat membahayakan tubuh. namun saya belum bisa seoptimal mungkin untuk mengatasi masalah polusi udara di perkotaan setidaknya sedikit demi sedikit dengan cara sederhana bisa mengurangi polusi udara di perkotaan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok, tidak membakar sampah dilahan terbuka, dll. Setelah saya mempelajari berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan perkotaan semoga saya bisa melaksanakannya dalam kehidupan sehari – hari untuk mengurangi polusi udara.

Rencananya untuk masa depan saya akan menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan serta menjadi perawat yang berwawasan luas dengan masalah kesehatan termasuk untuk promosi kesehatan kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar