Rabu, 07 Desember 2016

MASALAH KOTORAN SUNGAI DARI LIMBAH HEWAN DI PEDESAAN
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Description: C:\Program Files\Microsoft Office\MEDIA\OFFICE12\Lines\BD21307_.gif






Oleh :
Hana Aulia Fauziah
NIM : 160743



PROGRAM STUDI D3 KEPERAWARAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016


Masalah Kotoran Di Pedesaan

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatan nya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan tersebut.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan yang paling utama itu adalah lingkungan, bisa juga karena keturunan, perilaku dan pelayan kesehatan. Selain berpengaruh kepada kesehatan, juga berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai jika keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Jika satu faktor saja tidak optimal maka status kesehatan akan tergeser dan dibawah optimal.
Pada dasarnya kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan diantaranya mencakup perumahan, pembuangan sampah, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan air kotor (air limbah), dan lan lain.
Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah Suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
Dikawasan pedesaan, sungai biasanya dijadikan sebagai sumber air, namun masyarakat mengerjakan segala aktivitasnya pada sungai tersebut. Air sungai yang biasa nya dipakai untuk mandi, mencuci bahkan air minum sudah tercemar kotoran manusia tentunya akan mengandung bakteri yang akan mengganggu kesehatan. Tetapi kebanyakan masyarakat desa belum menyadari hal itu, padahal jika ditelusuri, air tersebut terasa sangat menjijikkan dan mengganggu kesehatan masyarakat itu sendiri.

Sebagai contoh di Desa Tarumajaya dikelilingi oleh kawasan hutan dan perkebunan teh. Sebagian besar kawasan di desa ini adalah kawasan yang dikelola oleh Perum Perhutani dan PTPN VIII. Dengan panorama alam yang indah di desa ini, sekilas tidak terlihat ada masalah di sini, hingga kita melihat aliran Sungai Citarum yang melewati desa ini.
Tidak sampai 1 kilometer dari Situ Cisanti, tempat penampungan 7 mata air yang membentuk aliran Sungai Citarum,  kandang-kandang sapi di permukiman warga menggelontorkan limbah kotoran sapinya ke aliran ini. Lokasi pertama permukiman warga dan kandang sapi berada di Kampung Pejaten, Desa Tarumajaya. Setiap hari aliran Sungai Citarum yang masih kecil ini diwarnai oleh nuansa hijau tua kotoran sapi.
Dari data Kecamatan Kertasari tahun 2010, disebutkan bahwa wilayah Desa Tarumajaya dibagi dalam 7 dusun yang meliputi 27 RW dan 106 RT. Jumlah penduduk Desa Tarumajaya pada tahun 2010 tercatat sebanyak 14.048 jiwa yang terdiri dari 6.962 jiwa laki-laki dan 7.086 jiwa perempuan dari 4.243 kepala keluarga. Tercatat ada sekitar 784 peternak di desa ini.
Sedangkan dari kegiatan dokumentasi di aliran 10 km Sungai Citarum yang dilakukan Cita-Citarum dan Citarum Recovery Program (CRP) bersama warga pada bulan Juni 2013 lalu, setidaknya ditemukan 24 kandang sapi dan sekitar 663 ekor sapi. Sebagian besar peternak masih membuang limbah kotoran sapi ke sungai, akibatnya sungai yang awalnya bersih yang biasa dipakai masyarakat untuk mandi dan sebagainya menjadi tercemar dan menularkan penyakit.
Adapun penyakit yang biasanya terjadi di Pedesaan yaitu penyakit Herpes. Herpes itu sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus anggota famili hepertoviridae. Oleh karena itu apalagi seseorang menderita penyakit ini maka akan terlihat suatu ruam bintik – bintik merah nanah yang berkelompok, virus ini kebanyakan menyerang pada bagian kulit dan selaput lendir. Herpes menular dari benda biasanya di pedesaan banyak barang atau benda yang berkarat dan kotor yang bisa menyebabkan virus. Ciri – ciri penyakit herpes contohnya menimbulkang bengkak, bernanah, kulit kering, tidak dari benda saja Herpes pun menular dari binatang biasanya di pedesaan jauh lebih banyak binatang liar yang kotor yang menimbulkan virus seperti contohnya kotoran hewan yang dibuang ke aliran sungai, efek ini bisa membahayakan untuk warga terutama anak – anak dan karena minimnya tempat pengobatan di pedesaan biasanya warga desa biasa mengobati diri mereka dengan cara sendiri yang bisa mengakibatkan infeksi sebagian besarnya.
Seharusnya pemerintah lebih memerhatikan lagi warganya dalam kesehatan dan kebersihan tidak hanya di perkotaan saja tetapi di pedesaan juga, tidak hanya di lingkungan luar tetapi di lingkungan dalam dan keluarga masing – masing pun harus dijaga agar tidak terkena penyakit Herpes ataupun gatal – gatal dan infeksi lain nya, tetpai penyakit paling berbahaya adalah penyakit Herpes karena penanganan nya yang lama dan susah untuk di obati nya, Herpes pun bisa menular dari satu orang ke orang yang lain nya, oleh sebab itu harus menjaga kebersihan dalam bentuk apapun baik benda seperti peralatan yang ada di rumah untuk digunakan sehari – hari, air bersih yang mengalir tidak air yang sudah tercemar kotoran, jika menggunakan kamar mandi gunakan kamar mandi yang bersih dan tidak bau maupun kotor, tempat tinja di buang selayaknya pada umum nya, dan diberikan pengarahan untuk soal kebersihan dan kesehatan.





Daftar Pustaka.
http://aleshaza.blogspot.co.id/2013/08/kesehatan-masyarakat
http://citarum.org/info-citarum/berita-artikel/730-kotoran-ternak-masalah-dan-peluang.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar