BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kini pengobatan modern
mulai melirik terapi pengobatan dengan menggunakan salah satunya terapi lintah.
Lintah atau pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Amelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat
hidup di daratan, air tawar, dan laut. Oligochaeta mereka memiliki klitelum
seperti cacing tanah. Lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah telah
sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.
Lintah atau binatang penghisap
darah ini biasanya sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat
bermanfaat karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah) juga
zat-zat lain seperti: Penisilin, anti radang, dan anetesis/bius.
Terapi alternatif dengan
lintah telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejalannya perkembangan nya
medis kedokteran di abad 19 terapi lintah perlahan dilupakan. Tetapi pada tahun
1990 terapi lintah mulai digunakan kembali karena terbukti khasiatnya lebih
bagus karena dapat menyembuhkan penyakit tumor tanpa kemoterapi ataupun bedah.
Terapi lintah juga dapat
menstabilkan kadar hormone serotonim atau melancarkan peredaran darah dan
oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan
atau pelebaran darah di otak. Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara
yang sangat lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi
lutut akan merasa lebih baik setelah menempel lintah pada lukanya beberapa
minggu.
Hasil penilitian yang
dilakukan para peneliti di Jerman menunjukan bahwa lintah diakui bias mengobati
rasa sakit dan juga dapat mengobati radang. Bahkan pasien yang menderita
Ostetritis pun bias menggunakan lintah untuk mengobatinya. Lintah pun digunakan
sebagai salah satu penyembuh serba guna seperti: penderita skizofrenia maupun
depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan
meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Lintah telah diakui
sebagai penolong manuisa. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang
berbentuk setngah gergaji dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit
lintah bias menyedot darah sebanyak 15 ml sampai dengan kuota yang cukup untuk
hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang
sekurang-kurangnya berisi 15 unsur antara lain yaitu zat putih telur hirudin
yang bermanfaat untuk mengencerkan darah darah dan mengandung penisilin.
Saat lintah mengeluarkan
semacam liurnya (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke
seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancer sehingga tubuh terasa
segar dan bugar.
Banyak juga ibu rumah
tangga dan gadi remaja zaman sekarang menggunakan sedot lintah untuk terapi
kecantikan terutama untuk menyembuhkan jerawat flek hitam, kerut wajah, dan
sebagainya. Sehingga wajah menjadi bersih, sehat dan tetap kencang.
1.2
RUMUSAN PENELITIAN
1.
Apa saja zat-zat yang ada terkandung dalam tubuh lintah?
2.
Bagaimana cara terapi lintah dan apa saja efek sampingnya?
3.
Apa saja manfaat lintah bagi kesehatan tubuh manusia?
1.3
TUJUAN PENELITIAN\
1.
Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalalm tubuh lintah.
2.
Untuk mengetahui cara-cara terapi lintah dan efek sampingnya.
3.
Untuk mengetahui manfaat lintah bagi kesehatan tunuh manusia.
BAB
II
DEFINISI
Lintah adalah makhluk berlendir dengan
bentuk tipis dan kecil, namun ketika menghisap darah maka tubuh lintah akan
berkembang. Lintah banyak ditemukan di rawa berair dan hutan. ketika
lintah menempel ke kulit
manusia maka lintah akan menghisap darah dan tidak mudah dilepaskan. Namun
terapi menghisap darah dengan lintah telah berkembang sejak zaman kuno. Darah
yang ditarik atau yang dihisap oleh lintah adalah jenis darah kotor yang
menyebabkan penyakit untuk tubuh. Dengan alasan ini maka sekarang terapi lintah
banyak diteliti dan digunakan sebagai pengobatan tradisional dan medis. Tapi
terapi ini harus dilakukan oleh seorang ahli.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan
mekanisme rahasia kelenjar ludah lintah diuraikan secara biologi. Zat aktif yang
terkandung di dalamnya diperkenalkan kepada umum, pengaruh lintah pada struktur
tertentu dari suatu organisme hidup telah diselidiki. Beberapa bentuk medis
dibuat atas dasar biologis zat aktif dari kelenjar ludah lintah dan bekerja
pada penciptaan zat baru yaitu dengan melakukan hirudotherapy modern berbeda
dari yang kuno. Sekarang kita tidak menggunakan lintah yang diambil dari alam
liar. Apalagi dimana mereka berada dalam kondisi alam yang kotor
Manfaat yang jelas dan keselamatan
mutlak terapi. Terapi lintah telah diperiksa ribuan tahun pengalaman manusia
dan tidak menimbulkan keraguan. Salah satu zat pertama yang ditemukan dalam
kelenjar ludah lintah adalah hirudin, suatu zat yang berfungsi mengencerkan
pembekuan darah (anticoagulant).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Zat-zat yang terkandung dalam tubuh lintah
Lintah
diakui sebagai pembantu manusia, dalam air liurnya mengandung unsur zat aktif
diantaranya adalah putih telur “hirudin” yang bermanfaat untuk
melancarkan peredaran darah, dan “penisilin” sebagai antibiotic alami.
Lintah digunakan sebagai obat untuk menormalkan gula darah, menetralisir asam
urat, mengempiskan bengkak, meringankan rasa sakit dan pendarahan.
Kemampuan
lintah ini menarik perhatian Essenmitte
Clinic Of German sejak sepuluh tahun yang lalu dan mereka adalah yang
pertama pengimpor lintah di Jerman.
Lintah
mempunyai “zat anestesi” yaitu anti sakit yang membuat saraf kita tidak
merasakan efek gigitannya.
Dalam kitab
Durratun Nasihin oleh Syeikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir
Alkhaubawiyiyi dijelaskan bahwa menjelang sembuhnya penyakit yang menimpa Nabi
Ayyub AS, dua belatung jatuh ke tanah. Satu belatung terbang menjadi
lebah yang memberikan manfaat untuk sengatan dan madunya. Sedangkan belatung
yang lain berubah menjadi lintah yang memberikan pengobatan dengaan air
liurnya.
Komponen liur lintah mengandung banyak zat diantaranya:
1.
Hirudin :
Menghentikan pengentalan darah dengan mengikat thrombin.
Hirudin adalah zat yang dapat menghalang pembekuan darah. Umumnya digunakan
untuk membuat darah tetap mengalir tidak membeku, unsur Hirudo medicinalis
dipakai dalam operasi syaraf-syaraf yang kecil, misalnya operasi pada telapak
tangan, untuk mengembalikan aliran darah yang buntu atau saluran darah yang
tersumbat.
Hirudin
terdiri dari 65 Asam amino yang berpotensi, menghambat pendarahan atau
pembekuan darah. Hirudin akan mengurangi gumpalan darah yang terbentuk dan
meningkatkan aliran darah pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita.
2.
Calin : Menghambat
pengentalan darah dengan memblok ikatan von Willenbrand facto terhadap kolagen.
3.
Destabilase :
Aktifitas pembusukan racun. Melenyapkan fibrin sebagai pengakibat pembekuan
darah-thrombolytic effects yaitu melarutkan darah kental.
4.
Hirustasin : Menghambat
pembentukan protein darah kental.
Histamine adalah zat yang berfungsi
sebagai pengembang. Zat pengembang ini di temukan pada bagian ludah lintah.
5.
Bdellin : Anti
pembengkakan.
6.
Hyaluronidase :
Meningkatkan intersital viscosity via Antibiotic Penicilin alamiah.
Hyaluronidase Zat yang berasal dari
ludah lintah yang termasuk dalam jenis obat bius, pencegah pembekuan darah
(hirudin), vasodilator lokal (histamine) dan satu enzim (hyaluronidase).
7.
Tryptase inhibitor
: Menghambat enzim pencerna protein yang merugikan sel tubuh yang disedot.
8.
Eglins : Anti
pembengkakan- meghambat aktifitas alpha-chymotrpsin, chymase, substilisin,
elactase, cathepsin G.
9.
Facto Xa Inhibitor
: Menghambat aktifitas pengentalan darah factor Xa dengan membentuk enzim
equimolar complexes.
10.
Complement
inhibitor : Memungkinkan penggantian darah beku secara ilmiah.
11.
Carboxypeptid ase a
inhibitor : Meningkatkan peredaran darah pada daerah yang digigit.
12.
Histaminelikesubstances
: Vasilidator yaitu meningkatkan peredaran darah yang digigit.
13.
Acetylcholine :
Vasilidator.
14.
Anesthetics
substance : Anestesi atau zat anti sakit.
15.
Thrombin Zat yang mengaktifkan
konversi dari fibrin dari fibrinogen dan meningkatkan pembekuan. Trombosa
adalah formasi dari satu gumpal darah di dalam satu pembuluh darah, yang sering
menghalangi aliran darah. Trombosa akan terjadi apa bila tubuh mengalami luka.
Lokasi paling umum dari trombosa berada di dalam pembuluh darah dari kaki.
16.
Anti Kolagen zat yang keluar dari air
liur lintah atau spesies sejenis berdasarkan hasil penelitian ternyata dapat
digunakan untuk perawatan dan pengendalian trombosit. Zat ini dapat berfungsi
sebagai penunda penuaan dan dapat digunakan sebagai bagian bahan dasar
kosmetika.
Tak
disangka ternyata mahluk kecil yang bagi sebagian orang dianggap menjijikkan
ternyata mengandung begitu banyak zat yang penuh manfaat bagi kita. Mari kita
manfaatkan lintah demi kebaikan dan kesehatan kita semua.
3.2 Cara terapi lintah dan efek sampingnya
Pasien terapi lintah
tak bisa sebanyak terapis dengan media lain, sebab kebanyakan orang memang
takut dan jijik dengan binatang yang satu ini.
Lintah yang digunakan untuk terapi
biasanya adalah jenis lintah yang sudah mendapatkan perlakuan khusus. Lintah
sudah bersih dan bisa digunakan untuk terapi. Biasanya lintah yang akan
digunakan untuk terapi memiliki bentuk yang kecil dan akan tumbuh besar setelah
bisa menghisap darah. Ukuran lintah biasanya bisa mencapai lebih dari 12 cm
setelah digunakan untuk terapi. Berikut ini adalah proses terapi lintah dan
sistem perawatan yang bisa dilakukan :
·
Lintah akan
menempel pada bagian kulit pasien dengan titik tertentu. Para ahli sudah
mengetahui jenis titik untuk mengobati berbagai penyakit tertentu.
·
Lintah akan
menempel pada kulit kemudian mulai menghisap darah setelah menusuk pada bagian
kulit tertentu. Saat lintah menusukkan ke bagian kulit dan bisa menghisap darah
maka enzim dan senyawa yang dimiliki oleh lintah akan bekerja secara efektif.
·
Darah yang dihisap
oleh lintah akan terlihat seperti darah yang encer dan karena itulah banyak
darah yang bisa dihisap oleh lintah.
·
Setelah lintah
bekerja pada terapi ini maka tembakau digunakan untuk melepaskan lintah dari
kulit.
Lamanya proses pengobatan
tiap pasien berbeda-beda, tergantung banyaknya darah yang harus disedot oleh
lintah. Saat darah kotornya habis, lintah akan lepas dengan sendirinya.
Hal ini bisa menghabiskan waktu satu jam dua puluh menit sampai dua jam.
Hal ini bisa menghabiskan waktu satu jam dua puluh menit sampai dua jam.
Efek samping terapi lintah
Terapi lintah adalah jenis
terapi yang bisa dilakukan dengan mudah. Beberapa ahli yang berkembang dalam
bidang ini bahkan memelihara lintah khusus yang berfungsi untuk menyembuhkan
berbagai jenis penyakit. Hingga saat ini belum pernah ditemukan efek samping
dar terapi lintah. Namun orang dengan system kekebalan yang lemah tidak
disarankan untuk melakukan terapi ini karena dikhawatirekan akan mudah terkena
resiko infeksi bakteri dan virus dari lintah. Tapi selama kondisi badan cukup
stabil, maka terapi lintah ini aman untuk dilakukan. Orang yang menderita
penyakit HIV dan AIDS dilarang untuk melaakukan terapi ini.
3.3 Manfaat terapi lintah bagi kesehatan tubuh
manusia
Lintah dapat dianggap
sebagai makhluk berlendir dan tidak menarik, meski jelek dan menakutkan, Lintah
dapat memberikan dan melayani dalam dunia medis dan memberikan pengobatan
secara efektif kepada kita, manusia.
Sejak zaman kuno,
lintah digunakan untuk mengobati banyak penyakit dengan cara menyedot darah
sebagai sumber penyakit, metode mana darah ditarik keluar dengan harapan bahwa
menghapus darah kotor akan menyembuhkan tubuh dari segala penyakit ringan dan
kronis. Percaya atau tidak, terapi lintah kadang-kadang alternatif terbaik
dalam mengobati penyakit, dan bahkan melampaui pengobatan farmakologis. Karena
efek penyembuhan untuk tubuh manusia, metode tradisional menyembuhkan penyakit
masih berkembang saat ini.
Manfaat Terapi Lintah
ada lebih dari 600 jenis lintah yang telah diidentifikasi, tetapi hanya 15
spesies yang digunakan secara medis, sehingga mereka diberi kelas mereka
sendiri. Mereka Hirudo medicinalis diklasifikasikan sebagai obat atau lintah.
Terapi lintah telah
digunakan dan masih digunakan untuk banyak penyakit tubuh. Mereka digunakan
untuk mengobati arthritis dan proses inflamasi lainnya. Hal ini cocok bagi
mereka dengan vaskular (penyakit arteri dan vena), jantung (penyakit iskemik
dan hipertensi), dan masalah paru-paru (bronkitis dan asma bronkial). Para
lintah obat juga dapat membantu pada pasien dengan pneumonia. Saluran
pencernaan atau gastrointestinal juga bisa mendapatkan keuntungan dari terapi
lintah, terutama mereka yang menderita hepatitis, ulkus lambung, dan
pancreatitis.
Demikian pula, individu
dengan masalah dalam sistem genitourinari mereka dan gangguan ginekologi juga
akan sangat merasakan manfaat dari terapi lintah. Penyakit kulit seperti
psoriasis, herpes, dan eksim juga dapat diobati dengan terapi lintah. Masalah
lain diketahui manfaat dari terapi lintah adalah mata (contohnya adalah
glaukoma) dan otak (untuk cerebral palsy infantil).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Terapi lintah
dapat menstabilkan kadar hormone serotonim atau melancarkan peredaran darah dan
oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan
atau pelebaran darah di otak. Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara
yang paling lampau.
Saran
Sebaiknya jangan
terlalu tergantung pada obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang dapat
membahayakan. Dan juga membiasakan mengkonsumsi bahan alami seperti lintah yang
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documentsmakalah-terapi-lintahdocx.html diunduh pada tangga 16 Desember 2016
http://bekamjakarta.com/?page_id=20 diunduh pada tanggal 16
Desember 2016
http://alhiru.blogspot.co.id/2011/06/terapi-lintah_1957.html diunduh pada tanggal 16
Desember 2016
http://alhiru.blogspot.co.id/2011/06/terapi-lintah_1957.html diunduh pada tanggal 16 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar