Sabtu, 24 Desember 2016

terapi tradisional akupuntur

SOSIOLOGI KESEHATAN
 (Terapi Tradisional Akupuntur)
Disusun Oleh :
1. Cica Yuliani                    1602079
2. Syifa Annisa Zakirah      1606983
3. Bella Aulia Alfatihah      1607320


D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JL. Dr. SETIABUDHI NO. 229 BANDUNG 40154
2016



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Obat adalah zat baik yang di berikan pada tubuh yang berasal dari alam (baik hewan maupun tumbuhan) atau zat kimiawi yang dapat mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit. Kegiatan memeberikan obat biasanya disebut dengan istilah pengobatan.
Di dunia pengobatan, dikenal dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Pengobatan barat, didasarkan pada pengembangan dan praktek pengobatan yang terjadi dan berlaku di dunia barat (Eropa dan Amerika).Pengobatan ini lebih menitik beratkan pada penggunaan bahan kimia. Di sisi lain, pengobatan timur berkembang di Asia, khususnya Cina. Pengobatan cara timur ini lebih menitik beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur alami, seperti pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur/ acupuncture), pemanasan (moksibasi) serta terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal treatment).
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang mereka lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur, dilakukan dengan cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan penusukan ini diharapkan akan terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan terjadi bila penusukan dilakukan pada titik yang tepat, dan tidak adanya dampak sama sekali bila penusukan dilakukan tidak pada titik yang tepat.
1.2 Tujuan
1.      Untuk mengetahui manfaat dari terapi akupuntur
2.      Untuk mengetahui efek samping yang dapat terjadi dari pemakaian terapi akupuntur
3.      Untuk mengetahui sejarah terapi akupuntur
4.      Untuk mengetahui penyaki apa saja yang bisa disembuhkan dengan terapi akupuntur


BAB II
DEFINISI
2.1 Sejarah
     Akupunktur adalah salah satu dari cabang utama kedokteran Tradisional Cina. Dalam praktiknya, sebuah terapi akupunktur melibatkan penggunaan jarum yang ditusukkan ke beberapa titik spesifik pada tubuh. Proses ini dipercaya dapat menyesuaikan dan mengubah aliran energi menuju pola yang lebih sehat, dan ini digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit dan keluhan kondisi kesehatan.
Penjelasan klasik dari kedokteran Cina adalah bahwa di dalam tubuh kita terdapat saluran-saluran energi yang memiliki pola tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh kita. Saluran energi yang dikenal dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sungai yang mengalir ke seluruh tubuh kita seperti sistem irigasi yang menghidupkan jaringan-jaringan di tubuh kita. Sebuah hambatan pada pergerakan sungai energi ini bersifat layaknya sebuah bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya.
Meridian-meridian ini dapat dipengaruhi kinerjanya menggunakan penusukan pada titik-titik akupunktur, jarum-jarum tersebut akan mengangkat sumbatan pada bendungan energi dan mengembalikan aliran yang seharusnya pada meridian-meridian. Terapi Akupunktur dapat membantu organ dalam pada tubuh untuk membenahi ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan, penyerapan dan aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi dari organ-organ dengan mendayagunakan sistem meridian.
Penjelasan saintifik modern menyatakan bahwa penusukan titik-titik akupunktur merangsang sistem syaraf untuk melepaskan zat-zat kimia di otot-otot, tulang belakang dan otak. Zat-zat kimia ini akan mengubah pengalaman atas rasa nyeri atau memicu pelepasan zat kimia dan hormon lainnya yang mempengaruhi sistem regulasi internal tubuh sendiri.
Keseimbangan energi dan biokimia yang meningkat oleh terapi akupunktur pada akhirnya akan merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh, dan untuk meningkatkan kondisi kesehatan fisik dan emosi.
Kitab asli Kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab Kesehatan Klasik Kaisar Kuning, diperkirakan terbit setidaknya 2500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, ribuan buku mengenai pengobatan Cina pun banyak ditulis dan filosofi dasarnya tersebar sejak lama dalam berbagai kebudayaan Asia. Hampir semua bentuk pengobatan Oriental yang digunakan di Barat saat ini, termasuk Akupunktur, Shiatsu, pijat Akupresur dan makrobiotika adalah bagian atau berakar pada pengobatan Cina. Legenda mengatakan bahwa Akupunktur dikembangkan saat dokter perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka tusukan di tubuh seorang prajurit Cina. Kitab tertua Akupunktur yang diketahui adalah Sistematika Klasik Akupunktur yang diperkirakan terbit pada tahun 282. Meskipun Akupunktur merupakan salah satu teknik yang paling banyak diketahui, pengobatan Cina juga menggunakan obat-obat ramuan herbal, terapi makanan, perubahan gaya hidup dan cara-cara lainnya dalam mengobati pasiennya.
Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang mengunjungi Cina dan tercengang kagum ketika bersentuhan dengan Akupunktur, namun bagi kalangan diluar komunitas Asia-Amerika, akupunktur masih belum terlalu dikenal sampai pada tahun 1970 saat Richard Nixon menjadi presiden Amerika Serikat pertama dan mengunjungi Cina. Pada perjalanan Nixon, para jurnalis terkagum-kagum melihat sebuah operasi besar dilakukan pada pasien tanpa menggunakan anestesi. Malahan, pasien yang benar-benar terjaga dioperasi hanya dengan menggunakan penusukan jarum akupunktur untuk mengendalikan rasa sakit. Pada saat itu, seorang kolumnis terkenal dari New York Times, James Reston harus menjalani operasi dan memilih menggunakan akupunktur dibandingkan dengan pengobatan nyeri, dan kemudian dia menulis beberapa cerita yang meyakinkan mengenai efektivitas terapi akupunktur yang ia jalani.
Sekarang, akupunktur dipraktekan di lebih dari 50 negara oleh lebih dari 9000 praktisi akupunktur, dengan setidaknya 4.000 tenaga dokter terlibat di dalamnya. Akupunktur telah menunjukkan keberhasilan yang tercatat dalam menangani banyak kondisi, dan lebih dari 15 juta rakyat Amerika telah menggunakannya sebagai solusi kesehatan mereka.
2.2 Metode
     Menusukkan jarum halus ke dalam titik-titik tertentu dalam tubuh adalah teknik yang digunakan pada akupunktur untuk mengurangi nyeri dan untuk tujuan terapeutik lainnya.Titik-titik ini, menurut TCM, terletak pada daerah dimana qi atau energi kehidupan mengalir. Meridian adalah istilah yang umum digunakan untuk menyebut daerah aliran energi.
Menurut konsep TCM, ada dua belas meridian utama dalam tubuh. Di titik-titik itulah jarum akupunktur ditusukkan. 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita, seperti :
1.      Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
2.      Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur)
3.      Meridian Lambung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur)
4.      Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur)
5.      Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
6.      Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur)
7.      Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik akupunktur)
8.      Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur)
9.      Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
10.  Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur)
11.  Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur)
12.  Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur)
Meridian lainnya antara lain :
  Ø   Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
  Ø   Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)
Ada berbagai penyakit yang dapat diobati melalui akupunktur. Akupunktur sering digunakan untuk mengobati nyeri seperti arthritis dan sakit kepala. Akupunktur juga dapat digunakan sebagai penurun berat badan.
Akupunktur sering mendapat kritik bahwa tidak ditemukan adanya dasar anatomi atau histologi untuk titik-titik akupunktur pada tubuh manusia.Tapi disisi lain, penelitian menunjukkan akupunktur efektif untuk mengobati beberapa kondisi meskipun diragukan keabsahannya secara ilmiah.
Menurut TCM, keseimbangan antara Yin dan Yang diperlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Yin dan Yang merupakan kekuatan yang berlawanan namun bekerja sama dalam sinergi.Yin dan Yang dapat disamakan dengan gelap dan terang, laki-laki dan perempuan, atau tinggi dan rendah. Femininitas dianggap terkait dengan Yin, sedangkan maskulinitas berhubungan dengan Yang.
Aliran darah serta energi kehidupan yang lancar sangat penting dalam pandangan TCM. Agak sulit mendapatkan kata padanan untuk qi. Tapi qi sering diterjemahkan sebagai energi kehidupan.Di bagian tertentu dari tubuh, qi kadang-kadang berlebih atau kurang atau malah tidak mengalir sama sekali.
Mengurangi atau menambah aliran qi, merupakan tujuan dari akupunktur. Dengan aliran qi yang kembali normal dan lancar, maka tubuh akan jadi sehat kembali.Meskipun bukti ilmiah masih belum cukup tersedia, akupunktur telah menunjukkan hasil dalam mengatasi berbagai keluhan dan penyakit.
Anda dapat mempertimbangkan akupunktur untuk pengobatan alternatif alami yang aman dan tanpa efek samping.Akupunktur telah lulus ujian selama berabad-abad dan tetap digunakan banyak orang untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka.
2.3 Jenis
Akupunktur terbagi menjadi 2 :
1.      Akupunktur tradisional
2.      Akupunktur modern
Akupunktur tradisional melakukan terapi akupunktur berdasarkan sistem meridian tubuh yang diturunkan dari seni pengobatan tradisional Tiongkok.
Sedangkan akupunktur modern melakukan terapi akupunktur menyempurnakan teknik akupunktur tradisional dengan pembagian berdasarkan anatomi, penyakit dan fisiologis pasien.
Akupunktur modern juga menggunakan berbagai alat tambahan untuk membantu proses pengobatan penyakit seperti elekto akupunktur, aquapuncture, dan moksibasi.
2.4 Manfaat
Manfaat utama dari akupuntur adalah memberikan efek relaksasi pada wajah dan seluruh tubuh. Hal tersebut diakibatkan setelah melakukan terapi, syaraf-syaraf yang ada dalam tubuh menjadi lebih rileks dan nggak tegang lagi, adapun manfaat lainnya adalah :
1. Anti-anging
2. Penghilang rasa mual dan sakit perut
3. Mencegah jerawat
4. Melancarkan pencernaan
5. Menjaga keseimbangan hormon
6. Menjaga kesehatan jantung
7. Memperlancar peredaran darah
8. Menurunkan berat badan
9. Depresi
10. Meringankan epicondylitis
11. Menjaga kesehatan kulit wajah
2.5 Efek Samping
1. Memar
Salah satu efek samping terapi akupuntur yang paling sering terjadi adalah memar. Biasanya terjadi hematoma atau pembengkakan lokal yang penuh darah ketika jarum ditusukkan ke kulit.
2. Kelelahan
Setelah menjalani terapi akupunktur, kebanyakan orang memang merasa memiliki energi lebih. Namun, tidak jarang ada juga orang-orang yang justru mengalami kelelahan luar biasa setelah akupunktur yang berarti tanda tubuh harus beristirahat.
3. Nyeri
Setelah melakukan akupunktur, ada kemungkinan pasien akan merasa tidak nyaman dan sakit setelah jarum dikeluarkan. Bahkan, pada beberapa bagian tubuh yang ditusukkan jarum selama akupunktur cenderung tetap terasa sakit selama beberapa hari. Padahal, biasanya nyeri setelah akupunktur hilang setelah melewati  24 jam.
4. Infeksi
Infeksi merupakan salah satu komplikasi yang mungkin muncul setelah menjalanis terapi akupuntur. Hal ini terkait kepersihan dari alat-alat atau jarum yang digunakan untuk terapi akupuntur. Oleh karenanya, akupunturis atau orang yang memberikan treatment akupunktur harus bersertifikat dalam melakukan tindakan, seperti menggunakan jarum suntik steril dan sekali pakai. Hal ini karena bila jarum tidak digunakan sekali pakai, maka bisa menyebabkan penyakit seperti hepatitis.

2.6 Tata Cara
1. Diagnosis Pasien
Diagnosis pasien dapat dilakukan dengan 4 cara pemeriksanaan yaitu : Wang (pengamatan), Wen (pendengaran dan penghiduan), Wun (wawancara) dan Cie (perabaan). Pemahaman yang baik seorang akupunturis terhadap teori Wu Xing (Pergerakan 5 Unsur), Zang Xiang (Fenomena Organ dan Manifestasinya) serta Jing Luo (Teori Meridian) akan semakin memperkuat ketepatan diagnosisnya terhadap pasien yang sakit.
2. Menentukan Penyakit Apakah pada Meridian ataukah Organ
Dari data yang diperoleh melalui 4 cara pemeriksaan dapat ditentukan apakan sebuah penyakit masih terdapat dalam meridian ataukah sudah masuk ke dalam organ. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melihat shen pada pasien. Jika shen pada pasien masih baik, penyakit memiliki kecenderungan masih berada pada meridian. Dan jika shen pada pasien terlihat memburuk maka penyakit memiliki kecenderungan sudah masuk ke dalam organ.Tentunya pengamatan terhadap shen tidak berdiri sendiri dan harus didukung oleh data yang lain, misalnya pada perabaan (cie) denyut nadi apakah sifat nadinya bersifat superfisial (mengambang) ataukah tenggelam dan sebagainya.
3. Sindrom pada Meridian
Jika dari hasil diagnosis telah menetapkan penyakit seorang pasien pada meridian, selanjutnya terapis melanjutkan diagnosisnya apakah sindrom penyakitnya shi (ekses) ataukah defisien (xu) serta memeriksa pada meridian manakah penyakit tersebut berada. Contoh : Sindrom Xu pada Meridian Tai-yin Tangan Paru atau Sindrom Shi pada Meridian Yang-ming Kaki Lambung.
3. Sindrom pada Organ
Dan jika dari hasil diagnosis menunjukkan bahwa penyakit sudah masuk ke dalam organ, maka seorang terapis perlu mengklasifikasikan sindromnya dengan menggunakan 8 cara pemeriksaan atau Ba Gang (the 8 core), yaitu :
Yin-Yang, Han-Re, Xu-Shi dan Li-Biao.
Kemudian akupunturis membagi sindrom menjadi dua bagian (dua kecenderungan utama) sesuai dengan data hasil diagnosis yang diperoleh, yaitu :
a. Sindrom Yin-Han-Xu-Li yang berarti Sindrom Defisien dengan disebutkan nama organ yang terkena. Contoh : Sindrom Yin-Han-Xu-Li Organ Paru.
b. Sindrom Yang-Re-Shi-Biao yang berarti Sindrom Ekses. Contoh : Sindrom Yang-Re-Shi-Biao Organ Lambung.
4. Pemilihan Titik
Jika Sindromnya adalah Meridian maka titik yang dipilih adalah Titik Luo dan Titik Shu dari U-Shu. Contoh : Jika yang terkena adalah pada bagian Meridian Taiyin Tangan Paru, maka yang ditusuk adalah Titik Lieque (LU 7) dan Titik Taiyuan (LU 9). Jika yang terkena adalah pada bagian Meridian Yangming Kaki Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik Fenglung (ST 40) dan Titik Xiangu (ST 43).
Jika Sindromnya adalah Organ, maka perlu dibagi lagi menjadi dua, apakah Organ Cang (Padat) atau Organ Fu (Berongga).Untuk Organ Cang, titik yang ditusuk adalah Titik Yuan dan Titik Shu Belakang. Contoh : Organ Paru, maka yang ditusuk adalah Titik Taiyuan (LU 9) dan Titik Feishu (BL 13).Untuk Organ Fu, titik yang ditusuk adalah Titik Mu Depan dan Titik He Bawah. Contoh : Organ Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik Zhongwan (CV 12) dan Titik Zusanli (ST 36).
5. Manipulasi Titik
Manipulasi titik adalah teknik melakukan sedasi atau tonifikasi terhadap titik yang ditusuk. Kaidahnya, jika sindrom bersifat ekses maka teknik manipulasinya bersifat sedasi dan jika sindrom bersifat defisien maka manipulasinya bersifat tonifikasi.
Salah satu cara manipulasi yang digunakan adalah denga teknik Bing Xie-Bing Bu.
a. Teknik Bing Xie adalah Teknik Sedasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum ditusuk dengan perlahan, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (lama penusukan biasanya di atas 10 menit) lalu diangkat dengan cepat. Pemutaran dilakukan dengan amplitudo (putaran) panjang dengan cepat.
b. Teknik Bing Bu adalah Teknik Tonifikasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum ditusuk dengan cepat, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (biasanya lama penusukan di bawah 10 menit) lalu diangkat dengan perlahan. Pemutaran dilakukan dengan amplitudo (putaran) pendek dan lambat.





BAB III
PEMBAHASAN
Kepercayaan masyarakat terhadap budaya pengobatan tradisional disebabkan karena kebutuhan manusia sendiri dan dijadikan sebagai kepercayaan. Ada beberapa faktor mengapa masyarakat lebih memilih pengobatan alternatif atau tradisional sebagai pengobatan untuk menyembuhkan penyakit :
1. Faktor Sosial : dimana faktor ini melibatkan interaksi sosial yang kemudian diberikan sugesti-sugesti atau suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang sehingga masyarakat tersebut mengikuti pandangan/pengaruh  tersebut tanpa harus berpikir lama.
2. Faktor Ekonomi : faktor ini sangat berperan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu pengobatan karna faktor ini sebagai pemerkuat presepsi masyarakat bahwa pengobatan tradisional membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni, 2012)
3. Faktor Budaya : budaya merupakan suatu pikiran, adat-istidadat, kepercayaan, yang menjadi kebiasaan masyarakat (dalam Agusmarni,2012). Nilai-nilai budaya ini mempengaruhi pembentukan suatu individu. Semua kebudayaan memiliki cara-cara pengobatan sesuai dengan kepercayaan pada suku bangsanya dalam hal ini suku bangsa sangat mendominasi pertimbangan untuk menolak atau menerima yang didasari pada kecocokan suku bangsa yang di anut. Beberapa kebudayaan melibatkan metode ilmiah atau melibatkan kekuatan supranatural dan supernatural tergantung bagaimana kepercayaan dari suku bangsa sang pasien.
4. Faktor Psikologis : peranan sakit merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan, karena itu berbagai cara akan dijalani oleh pasien dalam rangka mencari kesembuhan maupun meringankan beban sakitnya, termasuk datang kepelayanan pengobatan alternatif. (dalam Agusmarni,2012)
5. Faktor Kejenuhan terhadap pelayanan : faktor ini disebabkan akan kejenuhan sang penderita dalam proses pengobatan membuat sang penderita memilih jalur alternatif pengobatan lain yang dapat mempercepat proses penyembuhannya.
6. Faktor Manfaat dan Keberhasilan : keberhasilan dan efektifitas dari pengobatan alternatif menjadi alasan yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan pengobatan alternatif.
7. Faktor pengetahuan : sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui alat indera atau pikiran yang merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (dalam Agusmarni,2012) pengetahuan didapatkan secara formal dan informal.
Ada pun jenis jarum yang harus dipergunakan untuk terapi akupuntur ini adalah :
Ada berbagai ukuran jarum akupunktur ditinjau dari segi panjangnya dan diameternya. Ukuran panjang umumnya dinyatakan dengan CUN.Ada yang 1/4 CUN, ada yang 1/2 CUN, lalu 1 CUN, 1,5 CUN sampai 3 CUN, ada pula yang sampai 8 CUN, 10 CUN.Ditinjau dari segi diameternya ada yang nomer 25, ada nomer 30, 32 dan sebagainya. Semakin besar nomernya, justru semakin kecil diameternya (semakin tipis).
Ditinjau dari segi penggunaan, maka ada beberapa jenis lagi, yaitu
  1. Jarum umum
  2. Jarum kulit
  3. Jarum telinga
  4. Jarum tujuh bintang
Berikut ini diuraikan tentang teknik menusukkan jarum akupunktur yang umum dilakukan :
1. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang akan dipakai. Alat Bantu yang digunakan berupa tabung kecil dan alat pegas. Tabung kecil terbuat dari bahan plastic (seperti sedotan minuman), sedangkan alat berpegas dibuat khusus untuk keperluan ini. Alat berpegas ini disebut pelontar jarum (needle pusher).
2. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut.
a. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata jarum pada titik akupunktur terpilih, dan tusukan dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain-lain). Teknik ini dapat dilakukan jika jarum akupunktur yang dipakai cukup tebal (ukuran no. 26, 28, dan 30). Pasien akan merasa sakit apabila teknik ini dilakukan oleh akupunkturis yang belum terampil.
b. Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya memegang batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. Teknik seperti ini digunakan jika jarum akupunktur yang dipakai berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
c. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut. Teknik ini dilakukan jika jarum yang dipakai berukuran kecil dan halus, misalnya jarum ukuran 32, 34, 36 X ¼-½ cun.
3. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa gigi (nonchirrurgis pincet).
4. Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-pukulan ringan dan luwes di atas titik-titik (daerah) terpilih.
Posisi pasien
Menusukkan jarum pada titik akupunktur berdasarkan pada azas berikut ini :
ü  Efisiensi, artinya menggunakan jarum sedikit mungkin, artinya hanya memilih titik yang sangat penting.
ü  Rasa sakit akan dirasakan pasien secara minimal
ü  Titik yang dipilih mudah dilokalisasikan dan penusukan pun mudah dilakukan.
ü  Pasien dapat dengan santai dirawat dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10-30 menit.
Untuk mencapai syarat-syarat tersebut, seorang akupunkturis dianjurkan untuk memberi nasehat kepada pasien untuk mengambil posisi rawat yang cocok. Contoh-contoh posisi rawat yang baik seperti berikut ini :
ü  Posisi duduk
ü  Posisi duduk dan tangan bertumpu pada meja
ü  Posisi berbaring miring
ü  Posisi berbaring terlentang
ü  Posisi berbaring tengkurap

3.2 Analisis Kritis
            Terapi akupuntur bisa dilakukan oleh semua jenis umur, namun analisis kritisnya menurut kelompok kami tidak diperkenankan untuk semua jenis umur, kenapa ? karena apabila dilakukan kepada anak usia dini, atau bayi akan berdampak banyak hal yang negative, karena kulit bayi masih rentan juga khawatir menimbulkan bekas yang akan menjadi luka. Demikian juga anak-anak akan merasa takut terhadap jarum ditusukan kebagian-bagian tubuhnya, akibatnya bukan malah menyembuhkan melainkan menimbulkan penyakit baru. Tetapi anak-anak juba boleh melakukan terapi akupuntur jika memang kondisi anak tersebut siap lahir dan batin.  Juga terapi akupuntur ini seharusnya tidak  diperkenankan untuk orang yang menderita penyakit DM, karena khawatir bekas penusikan jarum tidak dapat kering, sehingga menimbulkan penyakit baru.












BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Terapi Akupuntur yaitu terapi pijat tradisional dengan menggunakan metode jarum yang ditusukan kedalam tubuh. Banyak manfaat terapi akupuntur ini diantaranya :
o   Anti-anging
o   Penghilang rasa mual dan sakit perut
o   Mencegah jerawat
o   Melancarkan pencernaan
o   Menjaga keseimbangan hormon
o   Menjaga kesehatan jantung
o   Memperlancar peredaran darah
o   Menurunkan berat badan
o   Depresi
o   Meringankan epicondylitis
o   Menjaga kesehatan kulit wajah
                  Juga mempunyai efek samping seperti : Nyeri, Kelelahan, Memar, Infeksi.
4.2 Saran
                  Apabila kita menderita suatu penyakit atau merasa tubuh kita tidak nyaman, kami anjurkan untuk tidak selalu minum dan mengkonsumsi obat-obatan, karena obat-obatan juga tidak baik kita konsumsi secara terus menerus karena memupunyai efek kecanduan dan mengandung banyak zat-zat kimia yang tidak baik apabila dikonsumsi secara keseringan, maka dari itu berobatlah dengan cara tradisional yang tidak mengeluarkan banyak uang, dan sehat bagi tubuh kita juga yaitu salah satunya dengan cara terpi akupuntur ini.


Daftar Pustaka
http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html?m=1
http://aliciarischa.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pengobatan-tradisional-akupuntur.html?m=1
http://rumahsehatholistik.com/terapi-akupunktur-jogjakarta-pengertian-sejarah-khasiat/
http://www.amazine.co/1175/tips-akupunktur-cara-kerja-akupunktur-menyembuhkan-penyakit/
http://klinikalangalang.blogspot.co.id/2011/06/tata-laksana-akupuntur-versi-klinik.html?m=1\
http://maulydia-sevira-fib14.web.unair.ac.id/artikel_detail-120512-tugaskuliah-Kepercayaan Masyarakat terhadap budaya Pengobatan Tradisional.html
http://teknik-menusuk-jarum.blogspot.co.id/2010/11/teknik-menusuk-jarum.html?m=1



Tidak ada komentar:

Posting Komentar