Penyakit menular
tuberculosis pada MASYARAKAT menengah ke bawah
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Oleh :
Tania Lestarini
NIM
: 1607552
PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Penyakit Menular Tuberculosis Pada Masyarakat Menengah ke Bawah
Oleh: Tania Lestarini, 1607552
Fenomena kesehatan di masyarakat pedesaan
sekarang ini adalah tingginya angka kejadian penyakit menular tuberculosis pada
kalangan masyarakat menengah ke bawah. kurangnya pengertian masyarakat tentang
hidup sehat dan menjaga lingkungan agar tetap bersih menjadi salah satu factor
utama penyebab penularan penyait tuberculosis atau TBC.
Tuberculosis atau TBC adalah suatu penyakit
infeksi kronik yang sudah lama dikenal pada manusia dan disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium Tuberkulosis. Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja tidak
melihat jenis kelamin,umur dan derajat.
Penularan penyakit
tuberculosis dapat terjadi karena fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang
pada masyarakat menengah kebawah, yang menyebabkan sebagian besar masyarakat
masih sulit mendapatkan atau memperoleh pengobatan, selain itu hal penting yang
mempersulit usaha pertolongan terhadap masalah kesehatan pada masyarakat
menengah kebawah yaitu kenyataan yang sering terjadi dimana penderita atau
keluarga penderita tidak segera mencari pertolongan pengobatan. Tujuan
penulisan essay ini adalah untuk membahas fenomena penyakit menular
tuberculosis dikalangan masyarakat menengah ke bawah. Adapun pokok-pokok
bahasan yang akan dibahas di essay ini meliputi: penjelasan rinci masalah,
penjelasan teori-teori kesehatan yang terkait dengan masalah, metode
penanganan, dan peran perawat dalam menyelesaikan masalah menularnya penyakit
tuberculosis di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Menurut hasil
penelitian setiap orang bisa saja tertular dan terinfeksi bakteri tuberculosis
apabila bersatu dengan orang yang terinfeksi seperti tinggal serumah,
dipenjara, rumah sakit, dan tempat-tempat pengungsian. Dan juga dapat tertular
karena berprilaku tidak sehat seperti meludah sembarangan dan lingkungan yang
tidak sehat seperti tidak ada ventlasi udara dirumah (Amirrudin,Jaorana,2009)
Sebenarnya penyakit
TBC tidak hanya menyerang masyarakat kalangan menengah bawah saja tetapi bisa
juga menyerang masyarakat kalangan menengah atas. Namun kebanyakan yang
terserang penyakit TBC yaitu masyarakat menengah bawah karena mereka kurang
menjaga kesehatan lingkungannya, susah untuk diobati dan hasilnya mereka malah
menularkan penyakit kepada keluarga dan kerabat dekatnya sehigga semakin banyak
orang yang terserang penyakit TBC.
sebagian besar
penderita TBC pada masyarakat menengah bawah berpendidikan menengah, dalam masa
usia produktif, dan dalam kategori kurang mampu dari sisi ekonomi. Sebagian
besar tempat tinggalnya belum memenuhi kriteria rumah sehat dan baik dari sisi
kepadatan hunian, pencahayaan, ventilasi, dan kelembaban. Hampir semua
penderitanya mempunyai pengetahuan cukup baik, namun masih ada sebagian masyarakat
yang masih berperilaku buruk, yaitu tidak menutup mulut saat batuk. Ketika
seorang penderita penyakit tuberculosis batuk dengan tidak menutup mulutnya
maka bakteri ditularkan melalui udara dan percikan ludah yang mengandung
bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas.
Selain pengobatan
dengan medis penderita tuberculosis juga harus menjaga lingkungan dan
kebersihannya agar tidak menularkan penyakit tersebut kepada orang lain
terutama kepada keluarganya. Cara mencegah penularan penyakit TBC yaitu dengan
diberikan penyuluhan mengenai sumber kuman dan cara penularan penyakit TBC yang
mungkin dapat terjadi. Selain itu juga
diberikan penyuluhan mengenai cara pencegahan pencemaran bakteri tuberculosis
akibat percikan dahak atau ludah sewaktu batuk sehingga masyarakat dapat
melakukan antisipasi agar bakteri tidak menyebar secara bebas di lingkungan
masyarakat terutama keluarga.
Penularan penyakit
tuberculosis juga dapat dicegah dengan cara menghindari faktor penyebab
penularan seperti bakteri yang keluar melalui
dahak dan ketika seorang pasien batuk maka cara pencegahannya
dilakukan dengan mencegah penyebaran
bakteri penyakit tuberculosis baik secara
langsung saat pasien batuk maupun melalui penyebaran bakteri di
ruangan tertutup. Selain itu perlu
juga dilakukan pemisahan alat-alat yang dipakai oleh penderita penyakit
tuberculosis terutama alat-alat makan yang dipakai penderita yang berpotensi
mangakibatkan penularan melalui bakteri-bakteri
yang menempel pada alat-alat yang dipakai penderita.
Tindakan yang
dilakukan keluarga pasien penderita penyakit tuberculosis untuk mencegah
penularan ke anggota keluarga lainnya dengan cara membuka jendela rumah setiap
hari, menjemur kasur yang dipakai pasien secara rutin, mengingatkan pasien
untuk menutup mulut saat batuk,
menyiapkan tempat khusus membuang dahak pasien penderita tuberculosis
saat batuk dan melakukan imunisasi jika ada balita dirumah.
Peran seorang
perawat dalam membantu pasien penderita penyakit tuberculosis yaitu memberikan
asuhan keperawatan dengan memperhatikan kebutuhan dasar pasien penderita
tuberculosis melalui pelayanan menggunakan proses keperawatan serta memberikan
informasi untuk menambah pengetahuan kesehatan terhadap penyakit tuberculosis
sehingga diharapkan pasien penderita tuberculosis mendapatkan perubahan prilaku
setelah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Perawat juga harus
mendampingi pasien dan selalu mengingatkan apabila pasien lupa minum obat atau
melakukan hal yang dilarang agar penyakitnya cepat sembuh dan tidak menularkan
kepada orang lain terutama keluarganya.
Daftar Pustaka.
Helper, Sahat P.M. 2010. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Tb Paru Dan Upaya Penanggulangan. Jurnal Ekologi
Kesehatan, 9(4): 1340-1346
infoimunisasi.com/penyakit/tbc/upaya-penanggulangan-tuberkulosis-di-indonesia/
dinii.weblog.esaunggul.ac.id/tugas-online-5-epidemiologi/
http://health.detik.com/read/2012/03/14/095621/1866630/766/cara-bergaul-dengan-pasien-tbc-agar-tidak-tertular
Lembaran Khusus
·
Jelaskan
dalam1 lembar khusus, mengapa anda memilih judul essay tersebut?,kejadian apa
yang memotivasi anda menulis essay tersebut, bagaimanakah perasaan anda
dengan masalah tersebut?, apa yang sudah anda ketahui?dan pengetahuan baru apa
yang anda pelajari dalam perkuliahan? Serta apa rencana anda kedepan?
Judul essay yang saya buat adalah “Penyakit
Menular Tuberculosis di Pedesaan ”. Essay
ini saya buat karena saya sering melihat fenomena penyakit menular tuberculosis
yang menyerang orang-orang. Fenomena yang saya lihat tidak sampai hanya disitu
saja, saya melihat penyakit TB yang tidk segera disembuhkan akan fatal
akibatnya hingga bisa terjadi kematian. Jika hal tersebut tidak diatasi maka
pada akhinya akan banyak orang yang terkena penyakit menular ini. Oleh karena
itu tenaga ksehatan wajib untuk membantu para penderita penyakit TB.
Cara menangani masalah tersebut yaitu dengan
pengobatan selama 3 sampai dengan 9
bulan dan penderita harus minum paling sedikit 3 macam obat. Penderita harus
terus mengontrol penyakitnya agar cepat sembuh dan tidak menularkan kepada
orang lain maupun keluarganya.
Saya sudah banyak mengetahui masalah-masalah
kesehatan yang terdapat di Indonesia termasuk diantaranya masalah penyakit
menular TB yang saya bahas pada essay saya. Namun saya belum banyak mengetahui
cara untuk menangani dan mencegah masalah tersebut terjadi. Dengan saya
mempelajari mata kuliah sosiologi kesehatan, saya sebagai calon diploma
keperawatan menjadi lebih mengetahui cara-cara yang harus saya lakukan untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah saya mempelajari mata kuliah
ini, pengetahuan saya terbuka ternyata tidak hanya dengan pendidikan kesehatan
yang harus kita lakukan, tetapi juga harus menggunakan intervensi lain seperti
pengembangan masyarakat. Dengan melakukan pembelajaran dan kombinasi dengan
mata kuliah lain maka masalah-masalah tesebut akan terselesaikan.
Kedepananya saya akan semakin mengasah
pengetahuan dan keterampilan saya di bidang keperawatan agar bisa menjadi
perawat yang berguna bagi semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar