FENOMENA PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM MENANGANI
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
Oleh:
Adha Fitri Annisa
NIM: 1605989
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Fenomena Pengobatan Tradisional Dalam Menangani Penderita Patah Tulang
Oleh: Adha Fitri Annisa, 1605989
Kebiasaan di masyarakat saat ini terutama masyarakat pedesaan, mereka lebih senang untuk melakukan pengobatan tradisional. Baik itu pengobatan menggunakan obat-obat herbal, tukang urut ataupun paraji yang biasanya membantu proses persalinan seorang ibu. Tidak ada salahnya untuk melakukan pengobatan tradisional salah satunya dalam mengobati penyakit patah tulang. Tujuan penulisan essay ini adalah untuk membahas fenomena pengobatan tradisional dalam menangani penderita patah tulang. Adapun pokok-pokok bahasan yang akan dibahas di essay ini meliputi: penjelasan rinci masalah, penjelasan teori-teori promosi kesehatan yang terkait dengan masalah, pendapat yang bertolak belakang, dan metode penanganan.
Zaman semakin moderen dan teknologi semakin canggih, namun adat dan kebudayaan seseorang tidak dengan mudahnya dapat kita ubah dan keyakinan akan sesuatu pun butuh waktu untuk mengubahnya. Banyak masyarakat yang masih mempercayai akan sesutu yang dinamis atau yang masih hidup dalam keadaan yang sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang masih sangat tradisional atau yang langsung diambil dari alam. Salah satunya masyarakat pedalaman seperti masyarakat baduy. Mereka masih hidup dalam kehidupan yang sederhana, meraka juga masih mempertahankan kebudayaanya seperti kebudayaan untuk tidak menggunakan alat komunikasi seperti handphone. Selain itu banyak juga masyarakat yang masih berobat menggunakan pengobatan tradisionl, diantaranya pengobatan herbal dan tukang urut. Namun jangan salah, ternyata pengobatan tradisional seperti ini dianggap masyarakat lebih cepat penyembuhannya dari pada menggunakan pengobatan moderen di rumah sakit ternama menggunakan alat-alat canggih. Memang benar pengobatan tradisional untuk penderita patah tulang menggunakan obat herbal atau ahli pijat dan urut dapat menyembuhkan hanya saja tidak semua penderita akan sembuh secara total bahkan, ada yang berdampak negatif dan keadaan semakin memburuk. Tapi tidak ada masalahnya juga untuk masyarakat menggunakan metode ini dalam penyembuhan patah tulang terutama patah tulang sederhana.
Hal tersebut dibuktikan oleh seorang ibu bernama Fatih yang memiliki suami yang juga merupakan penderita patah tulang tibia akibat kecelakaan motor pada tahun 2011. Suaminya menderita patah tulang kompleks dan dibawa oleh sang isteri kepada ahli patah tulang. Suaminya diurut, tulangnya ditarik tanpa bius yang rasa nyerinya tak tertahankan. Lalu kaki yang patah tersebut difiksasi dengan bantuan dua bilah papan seukuran tungkai kaki, lalu dibalut dengan perban elastic dan perkiraan seorang ahli patah tulang tersebut sang suami akan sembuh dalam jangka waktu minimal 40 hari. Selain itu sang suami diberi obat yang dipercaya dapat mempercepat pertumbuhan tulang, akan tetapi satu minggu berlalu belum nampak perubahan yang berarti bahkan kaki nya semakin membengkak dan anehnya di bagian tempurung lutut dan sekitarnya terasa nyeri. Akhirnya sang isteri pun berkonsultsi kepada seorang dokter ahli ortopedi. Didapat dari hasil konsultasi tersebut titik kritis penyembuhan patah tulang. Pada kasus patah tulang sederhana, dimana tulang hanya bergeser atau patahan berbentuk garis, reposisi lebih mudah dilakukan atau penarikan tulang tanpa bius dapat lebih mudah dilakukan. Bahkan ada beberapa kasus yang tidak melalui operasi setelah digips tubuh dapat beraktifitas kembali. Namun pada kasus patah tulang kompleks, dimana patah tulang patah berbentuk serpihan atau ada bagian yang terepas, maka dibutuhkan tindakan operasi.
Sebenarnya tidak salah untuk seseorang melakukan penyembuhan patah tulang menggunakan ahli tukang urut patah tulang karna tidak semua penderita patah tulang harus disembuhkan dengan bantuan medis, salah satunya penderita patah tulang sederhana yang masih memiliki kemungkinan sembuh melalui pengobatan dari ahli patah tulang. Karna sebenarnya, bahwa tulang yang patah secara alami dapat menyambung kembali dengan sendirinya tanpa harus dimanipulasi asalkan tidak ada penyulit lain seperti infeksi akibat luka yang terbuka. Namun yang jadi masalah adalah penyambungan tulang seperti apa yang diharapkan oleh psien? Tentu saja penyambungan seperti sedia kala dengan posisi normal sesuai posisi asli sebelum patah. Manipulasi yang tidak tepat pada akhirnya memang tetap menyebabkan tulang menyambung, namun tidak dalam posisi normal yang berakibat deformitas atau kelainan bentuk pada anggota tubuh yang mengalami patah tulang tersebut.
Dalam hal ini para ahli, baik ahli medis seperti dokter maupun ahli patah tulang seperti dukun tulang atau pun sangkal putung dan juga ahli herbal tidak menyalahkan teori antara satu pihak dengan pihak lainnya, karena pada hakikatnya setiap pengobatan yang dilakukan memiliki dampak negatif dan positifnya masing-masing. Karena pada akhirnya tujuan pengobatan yang mereka lakukan juga adalah agar pasien dapat sembuh seperti sedia kala.
Untuk mengetahui seseorang menderita patah tulang ringan atau kompleks adalah dengan cara melakukan rontgen lalu setelah itu penderita dapat memilih cara penyebuhan apakah menggunakan pengobatan tradisional atau melalui medis.
DAFTAR PUSTAKA
Fatih. (2011). Patah tulang, pengobatan alternatif atau ke rumah sakit?.Diunduh dari.
http://lithalitha.blogspot.co.id
Lembaran Khusus
· Jelaskan dalam1 lembar khusus, mengapa anda memilih judul essay tersebut?,kejadianapa yang memotivasi anda menulis essay tersebut, bagaimanakah perasaan anda dengan masalah tersebut?, Serta apa rencana anda kedepan?
Saya memilih fenomena pengobatan tradisional dalam menangani penderita patah tulang karena saya melihat pengalaman teman saya ketika terkena patah tulang lalu melakukan pengobatan melalui tukang urut dan ternyata dapat sembuh kembali seperti sedia kala.
Kejadian yang memotivasi adalah pengalaman teman saya yang pernah menderita patah tulang. Perasaan saya sangat excited kareana ternyata tidak ada salahnya untuk melakukan pengobatan tradisional.
Rencana saya, saya tidak menyalahkan siapapun yang melakukan pengobatan tradisional karena, kedua pengobatan tersebut memiliki tujuan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar